> >

Hasto Perkirakan PDIP Akan Umumkan Capres Pada Juni 2023

Rumah pemilu | 10 Oktober 2022, 18:46 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di Senayan, Jakarta, Jumat (27/5/2022). (Sumber: Fadel Prayoga/Kompas.tv)

JAKARTA, KOMPAS TV - Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto menyebut, pihaknya akan mengumumkan sosok capres yang akan diusung di Pilpres 2024 pada Juni 2023 mendatang. 

Hal ini berkaca pada pada pengalaman Pilpres 2019, yakni saat Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin dicalonkan. 

Baca Juga: Ketua Umum PPP Buka Peluang Ajak PDI-P Dukung Ganjar di Pilpres 2024

“Kalau kita lihat pengalaman, Pak Jokowi diumumkan pada 6 Maret 2014 oleh ibu Mega. Dan pemilunya pada bulan Juni 2014. Sehingga kalau analoginya begitu, ya kira-kira Juni tahun depan, pas bulan Bung Karno, di situ (umumkan calon presiden, red). Meskipun semuanya akan diputuskan oleh Ibu Mega. Beliau meminta semua bersabar dan fokus pada pemulihan ekonomi,” kata Hasto dalam keterangan tertulis, Senin (10/10/2022). 

“Kiai Maruf diputuskan saat penetapan capres cawapresnya di KPU. Penetapan dan keputusan cawapres utusannya pada Minggu sekitar pukul 16.00, jam 4 sore, sementara pendaftarannya Senin (esok harinya). Itu real politik, dalam praktik seperti itu,” sambungnya.

Ia menjelaskan, di 2024, PDIP ingin mengusung pemimpin yang mampu membawa Indonesia menjadi pemimpin bagi bangsa-bangsa di dunia. 

Oleh sebab itu, ia adalah pemimpin yang ideologis, yang memiliki kemampuan teokratis, yang memiliki rekam jejak sejarah yang panjang, dan yang kuat.

Tentu saja, lanjutnya, pemimpin itu harus ditopang oleh kekuatan kolektif partai politik (parpol) atau gabungan parpol. 

Ia menyebut, pihaknya tak ingin terjadi lagi tsunami politik di 2014, ketika Pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla memerlukan 1,5 tahun hanya untuk mengonsolidasikan kekuasaan akibat parlemen dikuasai parpol non pendukung. 

“Itu yang kami persiapkan, merancang satu gabungan partai politik agar pemerintahannya efektif. Dan juga mayoritas dukungan Presiden dari rakyat 50 persen plus 1 tercermin juga di parlemen." 

Penulis : Fadel Prayoga Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU