Mendikbudristek: Transformasi Teknologi Berdampak pada Sektor Pendidikan
Laporan khusus | 3 Oktober 2022, 15:09 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim menyampaikan apresiasi kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Mendikbudristek mengapresiasi kerja keras dan gotong royong seluruh ASN Kemendikbudristek dalam menghadirkan berbagai terobosan dalam beberapa tahun terakhir.
Dalam waktu singkat, transformasi teknologi yang dilakukan oleh Kemendikbudristek menghasilkan cukup banyak dampak riil yang bisa dirasakan secara langsung oleh para warga pendidikan.
Mendikbudristek menjelaskan, lebih dari 1,6 juta guru telah menggunakan platform Merdeka Mengajar yang membuka akses pada pengembangan diri secara lebih mandiri dan sesuai kondisi.
Selain itu, lebih dari 3.500 komunitas belajar para guru terbentuk serta lebih dari 55 ribu konten belajar mandiri terkumpul.
"Ada lebih dari 92 ribu konten pembelajaran telah diunggah oleh guru untuk menginspirasi sejawatnya. Jadi, para guru dibantu untuk bisa saling menginspirasi dan mengapresiasi," terang Mendikbudristek dalam rapat kerja dengan Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) di Jakarta, Senin (26/9/2022).
Baca Juga: [Full] Menteri Nadiem Makarim Disemprot Anggota DPR, Dikritik Soal Tim Bayangan
Selain itu, lebih dari 141 ribu sekolah telah terbantu dalam mengetahui kondisi literasi, numerasi, karakter siswa, serta kualitas pembelajaran mereka melalui Rapor Pendidikan.
"Para guru dan kepala sekolah jadi lebih memahami 280 indikator dari Asesmen Nasional dan membantu mereka untuk melakukan refleksi dan perbaikan dengan Rapor Pendidikan," kata Mendikbudristek.
Tidak hanya itu, tranformasi teknologi telah membantu terfasilitasinya pengembangan diri lebih dari 724 ribu mahasiswa melalui program Kampus Merdeka, bergabungnya lebih dari 2.700 mitra industri ke dalam Kampus Merdeka, bergabungnya lebih dari 13 ribu praktisi ke dalam program Praktisi Mengajar.
"Serta, lebih dari 51 triliun rupiah potensi anggaran fungsi pendidikan tahun anggaran 2022 dikelola secara lebih transparan dan akuntabel transparan dengan dukungan platform seperti ARKAS, SIPLah, dan TanyaBOS," terang Nadiem.
Nadiem memaparkan, transformasi teknologi di sektor pendidikan ini merupakan upaya pemerintah dalam mengatasi krisis pembelajaran yang terjadi dan diperparah oleh pandemi.
"Krisis pembelajaran hanya dapat diatasi melalui dukungan teknologi dalam sistem pendidikan, mengingat skala dan urgensinya. Namun, kementerian juga perlu mengubah cara kerja terkait teknologi," jelas Nadiem.
Awalnya, kebanyakan teknologi dirancang setelah program selesai dirancang. Sementara itu, Kemendikbudristek bersama tim teknologi mulai bersama dalam proses merancang program dan teknologi pendukungnya.
"Proses rancangan produk teknologi yang mengedepankan kebutuhan pengguna, berkualitas tinggi, dan mudah digunakan," jelas Mendikbudristek.
Menutup paparannya, Mendikbudristek mengatakan bahwa transformasi teknologi yang dilakukan pemerintah perlu berfokus pada peningkatan kualitas pembelajaran luring (offline) dalam lingkungan satuan pendidikan dan membantu pendidik dan kepala sekolah.
"Untuk itu, pendekatan berbasis pengguna yang dirancang bersama sejak awal dan didukung tim teknologi yang profesional, sangat diperlukan untuk mengembangkan berbagai platform teknologi gratis untuk masyarakat," ujar Nadiem.
Penulis : Meirna Larasati Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV