Presiden FIFA Keluarkan Pernyataan atas Tragedi Kanjuruhan: Ini Hari yang Gelap bagi Semua
Peristiwa | 2 Oktober 2022, 17:13 WIBZURICH, KOMPAS.TV - FIFA, Minggu (2/10/2022), mengirimkan pernyataan presidennya, Gianni Infantino, terkait tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang yang merenggut nyawa 174 orang usai pertandingan Arema vs Persebaya pada Sabtu (1/10/2022) malam.
“Dunia sepak bola sedang shock menyusul insiden tragis yang terjadi di Indonesia pada akhir pertandingan antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan,” kata Infantino dalam keterangan tertulis di situs resmi FIFA, Minggu.
“Ini adalah hari yang gelap bagi semua yang terlibat dalam sepak bola dan sebuah tragedi yang sungguh tidak terbayangkan."
"Saya menyampaikan belasungkawa terdalam saya kepada keluarga dan teman-teman para korban yang kehilangan nyawa setelah insiden tragis ini," tambahnya.
“Bersama FIFA dan komunitas sepak bola global, semua pikiran dan doa kami bersama para korban, mereka yang terluka, bersama dengan rakyat Republik Indonesia, Konfederasi Sepak Bola Asia, Persatuan Sepak Bola Indonesia, dan Liga Sepak Bola Indonesia, pada saat yang sulit ini.”
Baca Juga: Ikut Berduka atas Tragedi Kanjuruhan, La Liga akan Mengheningkan Cipta Satu Menit Sebelum Laga
Jumlah korban meninggal dunia akibat kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, per pukul 17.00 WIB adalah 131 orang menurut koreksi dari Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak sore ini, Minggu, (2/10/2022).
Sebelumnya siang tadi, Emil Dardak mengatakan korban tewas sementara berjumlah 174 orang per pukul 10.30 WIB, Minggu, (2/10/2022).
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak mengatakan, jumlah tersebut diketahui dari data yang diberikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur.
“Saya menghindari kesalahan data, tapi merujuk data resmi yang kami terima dari BPBD Provinsi Jawa Timur, di mana per 10.30 WIB itu angkanya menjadi 174 meninggal dunia,” ucap Emil dalam program Breaking News Kompas TV.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV/FIFA