Detik-Detik Jelang Kartosoewirjo Dihukum Mati, Makan Rendang dan Memberi Nasihat kepada Keluarga
Sosok | 25 September 2022, 10:59 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo adalah pendiri Darul Islam/Tentara Islam Indonesia, yang dihukum mati pada 12 September 1962.
Nama Kartosoewirjo tak bisa dipisahkan dari pemberontakan di awal kemerdekaan itu, yang pengaruhnya masih terasa sampai sekarang. Setidaknya bagi kelompok-kelompok yang memimpikan negara Islam di Indonesia.
Kartosoewirjo sebenarnya sahabat seperjuangan dengan Presiden Soekarno, keduanya sama-sama pernah berguru kepada HOS Cokroaminoto.
Namun, pemberontakan yang dilakukannya memaksa Bung Karno menetapkan hukuman mati atas sahabatnya itu, setelah vonis mati dijatuhkan pada 16 Agustus 1962 oleh Pengadilan Mahkamah Militer, dan Soekarno menolak memberikan grasi.
"Menandatangani hukuman mati, misalnya, bukanlah satu pekerjaan yang memberi kesenangan kepadaku. Sungguhpun demikian, seorang pemimpin harus bertindak tanpa memikirkan betapapun pahit kenyataan yang dihadapi," kata Soekarno, dalam buku 'Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia' karya Cindy Adams.
Baca Juga: Mantan Anggota DI/TII dan NII sumpah setia kepada NKRI
Kartosoewirjo pun menerima hukuman mati di Pulau Ubi, kawasan Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
Foto-foto menjelang eksekusi dilakukan, masih bisa ditemukan dan kemudian dibukukan oleh Fadli Zon berjudul 'Hari Terakhir Kartosoewirjo, 81 Foto Eksekusi Imam DI/TI,' yang diterbitkan oleh Fadli Zon Library.
Dalam serangkaian foto ekslusif berwarna hitam putih itu, tergambarkan kondisi jelang kematian sang imam. Kartosoewirjo tampak didatangi oleh isteri dan anak-anaknya.
Dalam pertemuan terakhir itu, seluruh keluarga berkumpul sambil menyantap nasi dan rendang. Namun Kartosoewirjo tampak tidak makan.
Penulis : Iman Firdaus Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV