Demokrat Balas Aria Bima PDIP: Playing Victim itu Mereka yang Suka Nangis Saat BBM Naik
Politik | 20 September 2022, 11:49 WIB
JAKARTA, KOMPAS TV - Juru Bicara DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra membalas pernyataan Politikus PDIP Aria Bima yang menyatakan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY kerap menggunakan strategi playing victim menjelang Pilpres 2024.
Ia menjelaskan, politikus yang kerap menerapkan cara tersebut ialah mereka yang pura-pura menangis kala harga BBM dinaikkan. Contohnya, yaitu ketika kader PDIP yang menangis ketika Presiden SBY akan menaikkan harga BBM bersubsidi.
Baca Juga: Aria Bima sebut SBY Gunakan Strategi Playing Victims: Indikasi Pemilu Tak Jujur, Dia Terbayang 2004
"Yang suka playing victim itu mungkin teman-teman Aria Bima yang pakai adegan menangis seakan-akan korban dan dizalimi ketika BBM dinaikkan di era Pemerintahan Bapak SBY, padahal harga minyak dunia tinggi sekali, mencapai 120 bahkan 150 USD per barel," kata Herzaky kepada wartawan, Selasa (20/9/2022).
Ia menyebut, ketika PDIP menjadi penguasa mereka malah menaikkan harga BBM, padahal situasi perekonomian masih dalam masa pemulihan setelah dilanda krisis akibat pandemi Covid-19.
"Ketika teman-teman Aria Bima berkuasa, dan kader PDIP jadi Presiden, BBM malah terus dinaikkan, padahal harga minyak dunia sedang turun, bahkan pernah di angka 32-35 USD per barrel."
"Dulu ternyata teman-teman Aria Bima itu pura-pura peduli, pura-pura jadi korban alias playing victim saat BBM dinaikkan di era SBY," ujarnya.
Sebelumnya, PDIP menilai SBY dan Partai Demokrat sepertinya masih menerapkan strategi playing victims jelang Pemilu 2024.
Penilaian itu disampaikan politikus PDI Perjuangan Aria Bima dalam Sapa Indonesia Pagi KOMPAS TV, Senin (19/9/2022), lantaran SBY mengeluarkan pernyataan tentang Pemilu 2024 yang diduga telah diatur hanya ada dua pasangan kandidat capres dan cawapres.
“Karena biasa menggunakan strategi playing victims itu, Pak SBY,” ucap Aria Bima.
Bagi Bima, apa yang disampaikan SBY soal dugaan adanya ‘settingan’ pada Pemilu 2024 lebih karena bentuk refleksi diri.
Baca Juga: AHY Bandingkan Kinerja Jokowi dengan SBY, Tanggapan Gibran: Malah Bagus
Sebab, kata Aria Bima, SBY pada Pemilu 2004-2009 pernah mengatur bagaimana saat itu hanya ada dua pasangan kandidat saja.
Penulis : Fadel Prayoga Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV