> >

Menakar Duet Anies-AHY Setelah Pertemuan dengan JK, Syaikhu dan Surya Paloh

Politik | 20 September 2022, 08:23 WIB
Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bertemu pada Minggu (18/9/2022). (Sumber: Twitter: @Andiarief__)

JAKARTA, KOMPAS TV - Sinyal duet Anies Baswedan dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada gelaran Pilpres 2024 nanti, kian kuat. 

Hal ini setelah keduanya melakukan pertemuan dengan Wakil Presiden Indonesia ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK), Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan Presiden PKS Ahmad Syaikhu pada Minggu (18/9/2022) malam. 

Baca Juga: Anies, AHY, JK, Syaikhu, dan Surya Paloh Bertemu, Demokrat: Ada Harapan Baru

Salah satu persyaratan untuk mengusung pasangan capres-cawapres dalam pesta demokrasi, yaitu gabungan partai politik atau parpol memenuhi presidential threshold sebesar 20 persen. 

Simulasi koalisi Demokrat-Nasdem-PKS mencapai 28,5 persen kursi di DPR atau dengan kekuatan 163 kursi yang bisa menjadi kekuatan terbesar. 

Menanggapi hal itu, Analis Politik dari Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menjelaskan, setidaknya ada tiga faktor yang bisa mewujudkan duet Anies-AHY pada Pilpres 2024 nanti. 

"Faktor pertama tentu saja tren elektabilitas Anies-AHY ini. Kalau terus tumbuh, moncer, maka tentu saja itu modal utama beliau. Apalagi Anies dibilang akan redup setelah tak lagi berkuasa," kata Pangi kepada Kompas TV, Selasa (20/9/2022). 

Ia menyebut, variabel lainnya yaitu tidak adanya parpol yang ke luar dari koalisi. Demokrat, PKS dan Nasdem harus solid dan tidak boleh ada yang terpengaruh dengan koalisi parpol lainnya. 

"Nasdem menjadi kunci. Kalau nasdem ditarik, selesai. Ini tidak bisa terwujud. Kalau satu mundur itu disebut dengan patahan."

 

Penulis : Fadel Prayoga Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU