Respons Mabes AD Usai Effendi Simbolon Minta Maaf: Jadikan Pembelajaran dalam Berucap dan Bersikap
Politik | 15 September 2022, 10:48 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Markas Besar TNI Angkatan Darat (Mabes AD) merespons permintaan maaf yang disampaikan oleh anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon yang menyebut TNI seperti gerombolan.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispen AD) Kolonel Arh Hamim Tohari mengatakan agar peristiwa yang sebelumnya terjadi bisa menjadi pembelajaran bersama.
Baca Juga: Pengamat: KSAD Harusnya Lapor ke Panglima TNI, Prajurit Marah Disebut Gerombolan oleh Effendi
“Marilah kita semuanya menjadikan peristiwa tersebut sebagai pembelajaran untuk semuanya dalam berucap dan bersikap,” kata Hamim dalam keterangan tertulisnya yang dikutip pada Kamis (15/9/2022).
Hamim mengajak kepada semua pihak untuk saling menghormati dan menghargai, serta berkomitmen demi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Kita harus segera melupakan perbedaan yang terjadi dan melangkah bersama-sama membangun negara dan bangsa dalam soliditas yang kuat,” ujar dia.
Lebih lanjut, Hamim mengatakan terkait adanya reaksi prajurit dan masyarakat atas pernyataan Effendi Simbolon tersebut, itu merupakan reaksi spontan.
Baca Juga: Kata KSAD Dudung soal Panglima TNI Tak Hadir di Pengukuhan Anggota Komcad: Sudah Saya SMS
Hamim menuturkan para prajurit merespons pernyataan seorang tokoh di ruang publik karena dianggap telah memancing kegaduhan.
Selain itu, Hamim mengatakan, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman menyadari bahwa yang disampaikan Effendi Simbolon bukanlah mewakili institusi DPR atau partai politik.
Melainkan, lanjut Hamim, pernyataan tersebut merupakan sikap individu Effendi Simbolon seorang.
“Oleh karenanya, secara internal Kepala Staf Angkatan Darat juga mengimbau para prajurit untuk tidak bereaksi berlebihan,” ujar dia.
Baca Juga: Viral! Polisi Pukul Anggota TNI di Palembang, Polda Sumsel Pastikan Pelaku Diproses Hukum
Sebelumnya, Effendi Simbolon tengah menjadi sorotan prajurit TNI Angkatan Darat imbas pernyataannya yang menyebut TNI seperti gerombolan.
Tidak hanya itu, Effendi juga menyinggung isu renggangnya hubungan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
Tak ayal, dua pernyataan Effendi itu membuat prajurit TNI AD tak senang, mulai dari level Komando Distrik Militer (Kodim), Komando Resor Militer (Korem), Komando Daerah Militer (Kodam), hingga ring utama di lingkungan Mabes AD.
Effendi pun akhirnya meminta maaf terkait pernyataannya yang menyebut TNI sebagai "gerombolan lebih-lebih organisasi masyarakat (ormas)".
Baca Juga: Viral Anggota TNI Dipukul Polisi di Palembang, Kodam Sriwijaya: Pelaku Sudah Ditahan
Permintaan maaf tersebut disampaikan Effendi Simbolon tidak hanya untuk prajurit TNI yang masih aktif, tetapi juga untuk mereka yang sudah pensiun.
"Saya dari lubuk hati yang paling dalam atas apa pun perkataan saya yang menyinggung, yang menyakiti prajurit TNI, dari mulai tamtama, bintara, perwira, sesepuh yang tidak nyaman dengan perkataan yang mungkin tadi sudah ditekankan," kata Effendi di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (14/9/2022).
"Dan saya sendiri enggak ada maksud menyatakan sebagaimana yang sekarang bergulir. Sekali lagi saya mohon maaf kepada seluruh prajurit baik yang bertugas dan sudah purna."
Baca Juga: Usai Pernyataanya Bikin Gaduh, Effendi Simbolon Minta Maaf dan Langsung Temui Panglima TNI
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV