Wawancara Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo (I ) : Yang Nyeleneh-Nyeleneh Kami "Potong"
Wawancara | 8 September 2022, 05:22 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo tegas mengatakan dirinya tak akan membiarkan anggota Polri yang melanggar aturan, baik etika maupun pidana, merusak citra dan marwah kepolisian.
Hal itu ia sampaikan dalam program Satu Meja The Forum Spesial 'Siasat Kapolri di Pusaran Kasus Sambo' di Kompas TV, Rabu (7/9/2022) malam.
Secara eksklusif, jurnalis senior Harian Kompas Budiman Tanuredjo berkesempatan mewawancarai Kapolri Listyo Sigit.
Berikut petikan wawancaranya.
Kelihatannya belakangan ini banyak anggota polisi yang dipecat, itu kebijakan Kapolri?
Saya kira itu memang komitmen kami dari awal, kan. Dan saya kira saat ini untuk menjaga, yang menurut saya, masih banyak kok anggota yang baik. Tapi ya itu tadi, kalau kemudian yang nyeleneh-nyeleneh itu nggak kami potong, merusak yang baik. Mereka akan turun morilnya.
Dan saya lebih memilih mereka tetap bertahan seperti itu, saya potong yang jelek, kan begitu saja.
Baca Juga: Wawancara Ekslusif Kompas TV: Kapolri Sebut Penyidik Sempat Ketakutan Selidiki Kasus Sambo
Apakah itu upaya agar Polri betul-betul sesuai dengan visi misi Kapolri yang presisi dan humanis?
Ikan busuk mulai dari kepala, kalau tidak bisa kita perbaiki, kita potong kepalanya, kan begitu? Tapi kan itu nggak cukup. Jadi kan sekarang harus kami, bahasa kami, “nggak usah terlalu banyak-banyak, yang melanggar langsung kami potong”. Sudah begitu saja.
Bapak nggak kasihan banyak anggota polisi yang bakal kena potong?
Justru karena saya sayang terhadap hampir 430 ribu anggota Polri dan 30 ribu anggota PNS yang selama ini juga saya lihat mereka sudah bekerja mati-matian. Saya lihat di daerah-daerah terpencil, tapi mereka semangat.
Jadi kalau hanya karena beberapa orang kemudian mereka jadi rusak, ya saya lebih baik potong yang bikin rusak daripada 430 ribu ini kemudian menjadi ikut terbawa rusak, kan begitu.
Baca Juga: Wawancara Eksklusif Kompas TV: Ferdy Sambo Bersumpah kepada Kapolri saat Ceritakan Kebohongannya
Siapa pun yang nggak mau ikut, ya minggir aja, begitu?
Ya pilihannya tinggal mau ikut gerbong atau tidak. Kalau nggak mau ikut gerbong, ya keluar.
Baca Juga: Dipecat, Kombes Agus Nurpatria Susul Ferdy Sambo dkk Ajukan Banding
Soal kasus Ferdy Sambo, apakah semua anggota Polri yang terlibat obstruction of justice akan dipecat?
Ya yang pasti, kasus ini kan betul-betul membuat marwah Polri jadi jatuh. Jadi yang kami lakukan saat ini adalah sesuai dengan arahan Bapak Presiden: “Ceritakan, buka fakta sebenar-benarnya, tidak ada yang ditutupi.” Jadi ya kami lakukan, bahwa kita proses tegas siapa pun itu yang terlibat.
Kemudian kami pilah, mana yang melanggar kode etik, mana yang di bawah tekanan, mana yang sebenarnya kena prank.
Tapi kan juga ada aturan-aturan di kita kan, yang seharusnya dia mengklarifikasi, atau paling tidak menolak perintah atasan. Kalau perintah atasan itu dianggap salah, kan itu juga ada aturannya.
Jadi komitmen kami, kami harus tindak tegas terhadap yang terlibat, karena ini adalah pertaruhan terkait dengan mengembalikan marwah Polri.
Baca Juga: Pemeriksaan Lie Detector Ferdy Sambo Diundur, Putri Candrawathi dan ART Susi Ditanya Apa Saja?
Penindakan, baik melalui sidang kode etik maupun sidang pidana, kalau pidananya ada ya pak?
Betul.
Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV