Survei LSI: Hampir 60 Persen Responden Tak Setuju Harga BBM Naik
Sosial | 4 September 2022, 21:23 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Berdasar hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI), sebanyak 60 persen responde tidak setuju dengan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Menurut Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) Djayadi Hanan, survei yang dilakukan lembaganya dilakukan pada 13-21 Agustus 2022, atau sebelum pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM.
Djayadi memaparkan, sebanyak 58,7% responden menyatakan pemerintah harus berusaha agar harga BBM tidak naik, meski harga bahan bakar dunia saat ini mengalami peningkatan dan meski pemerintah harus menambah utang.
"Ini yang terkait langsung dengan sekarang, apakah harga BBM perlu dinaikkan supaya beban APBN berkurang, atau tidak dinaikkan meskipun harus menambah utang? Lagi-lagi hampir 60% masyarakat menyatakan sebaiknya BBM tidak usah dinaikkan walaupun itu akan menambah utang," kata Djayadi pada acara Rilis Survei Nasional LSI: "Kondisi Ekonomi dan Peta Politik Menjelang 2024" yang ditayangkan secara daring melalui kanal Youtube LSI (Lembaga Survei Indonesia LSI_Lembaga) pada Minggu (4/9/2022).
Baca Juga: YLKI: Pemerintah Jangan Aji Mumpung Naikkan Harga Pangan karena BBM
Di sisi lain, ada 26,5% responden yang setuju atas kenaikan harga BBM dalam hasil survei LSI tersebut.
Djayadi menyebut, para responden itu beralasan setuju karena harga bahan bakar dunia saat ini mengalami peningkatan. Oleh karena itu, menurut mereka, untuk mengurangi beban APBN sebaiknya harga BBM juga dinaikkan.
Sedangkan tercatat 14,8% responden yang menjawab tidak tahu atau tidak menjawab.
"Jadi kalau kebijakan menaikan harga BBM, itu bukan kebijakan populer saya kira," kata Djayadi dilansir dari Tribunnews.
Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV/Tribunnews