#2019GantiPresiden Antara Persekusi dan Makar - AIMAN (1)
Aiman | 15 September 2018, 17:00 WIBKisruh penolakan aktivis tanda pagar (tagar) 2019 Ganti Presiden semakin memanas di sejumlah daerah. Beberapa aktivis tagar yang menginginkan adanya perubahan pemimpin negara di pemilu tahun depan, ditolak masuk ke kota yang hendak didatanginya dalam rangka diskusi ataupun orasi tentang #2019GantiPresiden.
Sebut saja mantan penyanyi yang kini menjadi Ustadzah Neno Warisman yang ditolak masuk ke Riau, pesohor dan musisi Ahmad Dhani yang tidak diperkenankan masuk ke Surabaya, dan juga aktivis Ratna Sarumpaet yang rencananya akan mengadakan diskusi di Pangkal Pinang, Provinsi Bangka Belitung. Ketiganya juga memilih kembali ke Jakarta untuk menghindari bentrok dengan massa yang bersebrangan.
Neno Warisman, Ahmad Dhani dan juga Ratna Sarumpaet merasa aksi demonstrasi yang tidak menginginkan mereka datang ke kota tersebut merupakan persekusi. Ketiganya merasa ada campur tangan aparat negara yang tidak ingin mereka meramaikan aksi massa bertagar #2019GantiPresiden ini.
Terlebih insiden di Riau yang dialami Neno Warisman melibatkan Kepala BIN Daerah (Kabinda) Riau Marsekal Pertama (Marsma) Rachman Haryadi yang meminta secara langsung Neno agar kembali ke Jakarta. Namun dalam program AIMAN, juru bicara BIN Wawan Purwanto mengatakan dalam keadaan memaksa atau darurat siapapun bisa bertindak.
Penulis : edika ipelona Editor :
Sumber : Kompas TV