Kisah Letusan Gunung Vesuvius, Lenyapkan Kota Pompeei Selama Ribuan Tahun, Kini Destinasi Wisata
Peristiwa | 24 Agustus 2022, 06:11 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Gunung Vesuvius meletus pada 24 Agustus 79 Masehi. Efeknya, sebuah kota lenyap. Kota itu bernama Pompeii, sebuah kota pada zaman Romawi Kuno yang terletak di Italia.
Debu letusan Gunung Vesuvius yang menimbun Pompeii, menyebabkan kota ini hilang selama lebih dari 1.600 tahun. Gunung Vesuvius adalah gunung berapi yang cukup aktif di daratan Eropa.
Gunung Vesuvius membuat Kota Pompeii tenggelam karena abu yang dimuntahkannya. Sebuah peristiwa terkelam dalam sejarah peradaban manusia.
Abu panas tersebut menyebabkan puluhan ribu orang meninggal dunia dan mengubur Kota Pompeii. Peristiwa hilangnya kota Pompeei ini disebut-sebut sebagai salah satu peristiwa meletusnya gunung terdahsyat dalam sejarah.
Baca Juga: Doa Ajaran Rasulullah saat Gunung Meletus, agar Terhindar dari Marabahaya
Kisah Lenyapnya Kota Pompeei
Hanya dalam sekejap, akibat Gunung Vesuvius yang meletus dengan sangat dahsyat itu, kota Pompeii harus terkubur abu dan debu selama ribuan tahun.
Setelah lebih dari 1.500 tahun terkubur, pada 1748 kota kuno ini ditemukan kembali saat sekelompok penjelajah mencari timbunan artefak kuno di Campania, Italia. Kini Pompeii masuk dalam jajaran situs warisan dunia UNESCO.
Dilansir dari Encyclopaedia Britannica, warga Kota Pompeii merupakan keturunan Neolitik Campania. Mereka menggunakan Bahasa Oscan sebagai bahasa utamanya.
Dalam sejarah, Pompeii pertama kali dibangun pada 310 SM, tepatnya saat Perang Samnite kedua terjadi. Ini merupakan salah satu peperangan besar yang terjadi di Romawi.
Semenjak itu, warga Pompeii sah sebagai warga negara Romawi, penggunaan bahasanya berubah menjadi Bahasa Latin.
Setelah saat itu, Pompeii diubah menjadi kota dengan arsitektur megah dengan keberagaman karya seninya. Tidak hanya itu, kegiatan ekonomi juga berlangsung.
Baca Juga: Merah Putih 200 Meter Dipasang Di Gunung Singa
Sebelum runtuh akibat letusan Gunung Vesuvius, Pompeii sudah lebih dahulu ditimpa bencana gempa bumi yang terjadi 62 M.
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV