Gerindra Rapimnas, Partai Besutan Prabowo dari Oposisi hingga Jadi Kawan Seiring Jokowi
Politik | 12 Agustus 2022, 08:57 WIBJAKARTA, KOMPAS TV - Partai Gerakan Indonesia Raya atau Partai Gerindra akan menggelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) pada Jumat (12/8/2022) hingga Sabtu (12/8/2022).
Salah satu agenda dalam Rapimnas nanti ialah membahas pencalonan Ketua Umum Prabowo Subianto untuk kembali maju dalam gelaran Pilpres 2024 mendatang.
Lantas, bagaimana kiprah Partai Gerindra di kancah dunia politik Indonesia selama ini?
Dilansir dari laman partaigerindra.or.id, partai politik (parpol) yang dideklarasikan pada pada 6 Februari 2008 silam itu berdiri setelah Fadli Zon, Ahmad Muzani, M. Asrian Mirza, Amran Nasution, Halida Hatta, Tanya Alwi, Haris Bobihoe, Sufmi Dasco Ahmad, Muchdi Pr, Widjono Hardjanto dan Prof Suhardi duduk bersama pada Desember 2007 lalu.
Mereka membicarakan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) partai yang akan dibentuk tersebut. Pembahasan itu berlangsung di markas Institute for Policy Studies (IPS) di Bendungan Hilir, Jakarta. Fadli Zon kala itu menjadi Direktur Eksekutif IPS.
Baca Juga: Gerindra Gelar Rapimnas Hari Ini dan Besok, Prabowo Kembali Jadi Capres di 2024?
“Pembahasan dilakukan siang dan malam,” kenang Fadli.
Kisah Gerindra dan Kepala Garuda
Sebelum nama Gerindra muncul, para pendiri parpol seperti Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, Fadli Zon dan Muchdi Pr berembuk untuk memikirkan nama yang tepat.
Ketika itu di Bangkok, Thailand, mereka berkumpul untuk acara Sea Games Desember 2007, demi mendukung tim indonesia, terutama polo dan pencak silat yang berhasil lolos untuk dipertandingkan di sana.
Nama partai harus memperlihatkan karakter dan ideologi yang nasio-nalis dan kerakyatan sebagaimana manifesto Gerindra. tersebutlah nama Partai Indonesia Raya.
Nama yang sebenarnya tepat, namun sayang pernah digunakan di masa lalu, yakni PIR (Partai Indonesia Raya) dan Parindra.
“Kalau begitu pakai kata Gerakan, jadi Gerakan Indonesia Raya,” ucap Hashim penuh semangat.
Peserta rapat pun kemudian menyetujuinya. Selain gampang diucapkan, juga mudah diingat: Gerindra, begitu bila disingkat. Nah, setelah persoalan nama selesai, tinggal soal lambang. Lambang apa yang layak digunakan?
Muncul ide untuk menggunakan burung garuda. Namun, ini lambang yang sudah banyak digunakan partai lain. Apalagi simbol Pancasila yang tergantung di dada garuda, mulai dari bintang, padi kapas, rantai, sampai kepala banteng dan pohon beringin, sudah digunakan oleh partai yang ada sekarang.
Untuk menemukan lambang yang tepat, Fadli Zon mengadakan survei kecil-kecilan.
Hasilnya, sebagian masyarakat justru menyukai bila Gerindra menggunakan lambang harimau. Harimau adalah binatang yang sangat perkasa dan menggetarkan lawan bila mengaum.
Namun, Prabowo memiliki ide lain, yakni kepala burung garuda, ya hanya kepalanya saja. Gagasan itu disampaikan oleh Prabowo sendiri, yang juga disetujui oleh pendiri partai yang lain.
Baca Juga: Gerindra Akui Ada Kedekatan Antara Presiden Jokowi dan Prabowo Subianto
Penulis : Fadel Prayoga Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV