Mau Kritik Kebijakan Pemerintah Langsung ke Presiden Jokowi? Begini Caranya
Update | 9 Agustus 2022, 12:27 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah RI di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo alias Jokowi membuka ruang untuk kritik dan saran terkait kebijakan yang ditelurkan pemerintah.
Masyarakat bisa mengadu langsung kepada Presiden, Wakil Presiden (Wapres), maupun Menteri Sekretariat Negara melalui beberapa jalur.
Seperti dilansir dari laman Indonesia.go.id, cara mengadu ke Presiden dapat disampaikan melalui pos dengan alamat Kementerian Sekretariat Negara, Jalan Veteran Nomor 17-18, Jakarta 10110.
Aduan juga bisa dikirim via surel dengan alamat dumas@setneg.go.id dan persuratan@setneg.go.id.
Baca Juga: Setneg Luncurkan Aplikasi Permudah Tenaga Asing Masuk ke Indonesia, Dibuatkan Juga Kartu Belanja
Sebelum mengajukan kritik maupun saran, terdapat beberapa syarat dan aturan, meliputi:
- Pengaduan secara tertulis dan disertai tanda tangan serta nama jelas;
- Pengaduan ditujukan kepada Presiden, Wapres, dan/atau Mensesneg RI. Masyarakat dapat memilih dan bukan bersifat tembusan;
- Pengaduan dilengkapi identitas yang jelas. Substansi permasalahan yang diadukan dialami sendiri oleh pengadu. Jika pengaduan diwakilkan, harus disertai surat kuasa bermeterai;
- Kronologi permasalahan yang diadukan lengkap, jelas, dan rasional;
- Pengaduan dilengkapi bukti-bukti pendukung yang sesuai dan jelas, serta ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar;
- Disertai bukti dalam bentuk dokumen cetak maupun digital, seperti dokumen atau rekaman, foto dokumentasi, sertifikat atau bukti kepemilikan sah, kontrak atau perjanjian, laporan hasil pemeriksaan, atau bukti lainnya yang sesuai dengan permasalahan.
Cara Memantau Pengaduan yang Sudah Diajukan
Perkembangan pengaduan dapat ditanyakan langsung oleh masyarakat melalui WhatsApp dengan menghubungi nomor 0813-111-7426.
Kontak tersebut, oleh Deputi Bidang Hubungan Kelembagaan dan Kemasyarakatan Kemensetneg memang disediakan khusus untuk masyarakat dalam memantau aduan.
Penulis : Rofi Ali Majid Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV