Ini Momen Abu Bakar Ba asyir Mengakui Pancasila Bukan Syirik, Keluarga Sebut Terjadi saat Ramadan
Peristiwa | 3 Agustus 2022, 11:35 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Eks narapidana terorisme, Abu Bakar Ba’asyir, duduk bersila dengan memakai peci hitam dan berbaju koko putih. Lantas, ia bicara kepada beberapa orang di sebuah ruangan tentang pancasila.
Di momen itu, pendiri Ponpes Ngruki, Sukoharjo, Jawa Tengah, itu juga menjelaskan soal dasar pancasila yang disebutnya sama dengan konsep tauhid.
“Indonesia berdasar Pancasila, mengapa disetujui ulama? Karena dasarnya Tauhid, Ketuhanan Yang Maha Esa,” ujar Abu Bakar Ba'asyir dalam video yang dilihat KOMPAS.TV pada Rabu (3/8/2022)
Lantas, ia menjelaskan soal pemahaman barunya tentang pancasila.
Dulu, kata dia, ia mengganggap Pancasila itu bagian syirik atau menyekutukan Allah SWT dalam pemahaman Islam.
Kini, ia menganggap pancasila tidak lagi syirik lagi lantaran melihat para ulama.
“Ini pun pengertian saya terakhir. Dulunya saya (menyatakan), Pancasila itu syirik. Saya begitu dulu,” paparnya.
“Tetapi setelah saya pelajari selanjutnya, tidak mungkin ulama menyetujui dasar negara syirik, itu ndak mungkin,” sambungnya.
Baca Juga: Memakai Peci Hitam, Abu Bakar Ba’asyir Akui Pancasila: Tidak Mungkin Syirik
Ia bahkan menyebutkan, para ulama yang menjadikan Pancasila sebagai dasar negara adalah ulama yang ikhlas.
Maka dari itu, kata dia, Pancasila tidak mungkin syirik.
“Karena ulama itu niatnya mesti ikhlas,” ungkapnya.
Putra Abu Bakar Baasyir, Abdul Rochim Ba'asyir, menyebutkan, apa yang dilakukan ayahandanya tersebut jadi bukti tudingan banyak orang selama ini yang menggapnya antipancasila tidak benar.
IIm, sapaan Abdul Rochim, menjelaskan, momen pengakuan Abu Bakar Ba'asyir itu terjadi di bulan Ramadan tahun lalu.
"Saya pernah bilang itu 3-4 bulan lalu. Sekarang baru ingat, momen itu terjadi saat bulan puasa di acara buka puasa. Saat ini sendiri kondisi beliau alhahmdulillah sehat,” paparnya kepada KOMPAS.TV Rabu (3/8/2022).
Abu Bakar Ba'asyir sendiri dipenjara selama 15 tahun dengan remisi 55 bulan. Ia dipenjara karena diduga terlibat aksi terorisme.
Ba'asyir yang sekarang berusia 83 tahun sering disebut sebagai pemimpin spiritual jaringan Jemaah Islamiyah (JI) yang memiliki hubungan dengan Al Qaeda.
JI dituduh berperan besar dalam bom Bali pada 2002 yang menewaskan lebih dari 200 orang.
Abu Bakar Ba’asyir sendiri sudah bebas dari tahanan Lembaga Pemasyarakatan atau Lapas khusus kelas IIA, Gunung Sindur, Kabupaten Bogor pada 8 Januari 2021.
Baca Juga: Setelah Bebas, Abu Bakar Ba'asyir Silaturahim Ke Cak Nun, Kyai Gontor dan Tebuireng
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV