Tembakan Tembus Kepala, Ini Kata Komnas HAM - AIMAN
Aiman | 2 Agustus 2022, 21:00 WIBKOMPASTV - Babak baru kasus kematian Brigadir Yoshua, dimulai. Rabu (27/7), otopsi ulang dilakukan. Proses ini diharapkan menjadi jawaban atas penyebab kematian ajudan Irjen Ferdy Sambo. Tidak main-main, tujuh dokter forensik terbaik di negeri ini dilibatkan.
Sementara itu, potongan teka-teki, mulai terbuka.Pertama, bukti hasil rekaman kamera pengintai (CCTV). Fakta penting mengemuka dari rekaman tersebut. Brigadir Yoshua masih dalam kondisi bernyawa saat tiba di Jakarta.
Sebelumnya, pihak pengacara keluarga Yoshua menduga, Yoshua tewas di Magelang, Jawa Tengah. Kedua, terekam aktivitas PCR di dalam rumah, yang juga diikuti Sambo.
Sebelumnya, Kapolres Jakarta Selatan nonaktif, Kombes Budhi Herdi Susianto menyebut, Sambo melakukan tes PCR di luar rumah. Ketiga, kejanggalan pada kurun waktu 30 menit jelang kematian Yoshua.
Tidak ada kamera pengintai yang merekam kegiatan Yoshua di lokasi. Pun, para ajudan lainnya.
Terkait otopsi ulang, pihak pengacara keluarga Yoshua mengaku telah mengantongi hasil sementara otopsi kedua, yang mengandung fakta-fakta mengejutkan. Tapi, bagaimana pengacara mendapatkan hasil otopsi, padahal tim dokter forensik menyebut, butuh waktu empat hingga delapan minggu untuk mengumumkan hasilnya? Jurnalis senior Kompas TV, Aiman Witjaksono, menemui sang pengacara, Kamaruddin Simanjuntak.
Kepada Aiman, Kamaruddin menunjukkan beberapa dokumen penting, diantaranya bekas luka tembak di belakang kepala yang menembus hingga ke hidung Brigadir Yoshua. Sebelumnya, pihak kepolisian menyebut, luka pada hidung adalah goresan proyektil peluru. Mana yang benar?
Selain itu, pengacara juga punya bukti percakapan Brigadir Yoshua dan kekasihnya, Vera Simanjuntak, sehari sebelum kematiannya. Menurut Kamaruddin, Yoshua curhat sambil menangis ke Vera, karena merasa terancam. Ada apa?
Saksikan Aiman Episode Fakta Baru Otopsi Yoshua, Senin, 1 Agustus 2022, pukul 20.30 WIB, eksklusif di Kompas TV, Independen Terpercaya.
Penulis : Anas-Surya
Sumber : Kompas TV