> >

Kata Komnas HAM saat Disebut Pemain Sinetron karena Dinilai Tak Transparan Terkait Kasus Brigadir J

Hukum | 29 Juli 2022, 19:38 WIB
Komisioner Komnas HAM Mohammad Choirul Anam saat memberikan keterangan perkembangan kasus kematian Brigadir J dari kanal YouTube Komnas HAM, Rabu (27/7/2022). (Sumber: Dok. Komnas HAM)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) M Choirul Anam angkat bicara terkait video yang memperlihatkan dirinya saat konferensi pers terkait perkembangan penyelidikan kasus Brigadir J pada Rabu (27/7/2022) lalu.

Diketahui, dalam konferensi pers tersebut Choirul Anam memegang kertas besar yang diduga memuat informasi penyelidikan.

Baca Juga: Pengamat Beberkan Sejumlah Aturan Dilanggar Terkait Kasus Tewasnya Brigadir J, Ini Penjelasannya

Namun, warganet menyoroti sikap Anam yang dicurigai tidak transparan menutupi informasi itu karena kertas yang dipegangnya dilipat agar tidak diketahui wartawan.

Menanggapi hal itu, Choirul Anam meminta masyarakat menonton video konferensi persnya secara utuh untuk menghindari informasi yang tidak benar yang tersebar di media sosial.

Choirul Anam menyampaikan demikian menanggapi isu pemotongan video konferensi pers yang memperlihatkan dirinya memegang kertas besar.

Baca Juga: Kapolri Jenderal Listyo Sigit Minta Seluruh Masyarakat Awasi Pengungkapan Kasus Kematian Brigadir J

"Lihat (video secara) lengkap," kata Anam saat dihubungi melalui pesan singkat di Jakarta pada Jumat (29/7/2022).

Adapun dalam video lengkap, Anam memberikan penjelasan bahwa kertas yang dia pegang itu adalah catatan penyelidikan yang masih mentah dan harus dianalisis.

Kertas tersebut, ungkap dia, merupakan rekaman data cell dump yang berisi banyak nomor ponsel warga di sekitar lokasi peristiwa penembakan. Karenanya, ia menilai hal itu tidak mungkin untuk dipublikasikan secara langsung.

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas.com


TERBARU