Saat Orang Indonesia Berkesempatan Menyulam Benang Emas Kiswah Ka'bah
Agama | 28 Juli 2022, 15:20 WIBMAKKAH, KOMPAS.TV - Hilman Lathief mendapat kesempatan langka sebagai seorang warga negara Indonesia. Dirjen Penyelenggaraaan Haji dan Umrah ini berkesempatan ikut menyulamkan benang emas Kiswah Ka'bah saat berada di Makkah, Rabu (27/7/2022) waktu setempat.
Memakai pakaian batik berwarna kuning, Hilman tampak memegang benang emas dengan tangan kanannya. Ia pun terlihat serius. Ia dibantu seorang petugas di tempat pembuatan kiswahKakbah di Mekkah, Majma' Malik Abdul Aziz li Kiswatil Ka'bah Al-Musyarrafah.
Benang emas itu disulamkan pada lingkaran yang membingkai tulisan 'Allahu Akbar' pada Kiswah Kakbah.
Kiswah atau kain penutup Ka'bah yang disulam itu merupakan kiswah yang akan dipasang pada 1 Muharram 1444 H besok atau bertepatan dengan 30 Juli 2022.
Bagian yang disulam Hilman adalah tulisan Arab yang nantinya akan terpasang di dekat Hajar Aswad.
Sebelum menyulam, Hilman mendapat penjelasan seorang penulis kaligrafi tempat pembuatan Kiswah Ka'bah bernama Syekh Mukhtar Alam.
Dalam kesepatan itu, Syekh Mukthar Alam menjelaskan bagian Kiswah yang menjadi penutup Ka'bah.
Menurutnya, kiswah penutup Ka'bah berukuran 6,3 m x 3,3 m.
Di dalamnya tertera tulisan beberapa ayat Al Quran dan Asmaul Husna, dalam bentuk yang berbeda-beda. Ada yang kotak, panjang, dan lainnya.
"Khat yang digunakan adalah Tsulutsi, dengan besaran yang beda-beda, ada yang kecil dan besar," ujar Syekh Mukhtar dikutip situs Kemenag.
"Di bagian atas, ada tulisan Allahu Rabbi, Hasbiyallah, dan Allahu Rabbi," sambungnya.
Pada bagian lain, lanjutnya, tertera tulisan ayat Qad naraa taqalluba wajhika fis-samaa'.
Tulisan Arab itu dinukil dari surat Al-Baqarah 144 yang bermakna:" Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit."
Pada bagian pinggirnya, ada tulisan surat Al Fatihah.
"Kiswah pintu Ka'bah yang tersimpan di Majma' Malik Abdul Aziz dibuat di Makkah, hadiah dari Malik Fahd bin Abdul Aziz pada tahun 1411 H," kata Syekh Mukhtar.
Faris Al-Mathrafy, Asisten Wakil Sekretaris Majma' Malik Abdul Aziz li Kiswatil Ka'bah Al-Musyarrafah Ir Faris Al Mathrafi menjelaskan, ayat-ayat Al-Qur'an di Kiswah Ka'bah tidak bisa begitu saja diganti dengn ayat lain.
Kalau ingin mengganti tulisan ayat di Kiswah Ka'bah, lanjutnya, harus persetujuan Raja Arab Saudi.
Selain itu, jika ada usulan penggantian juga harus dibahas di forum yang lebih tinggi untuk mendapat persetujuan.
Namun, Faris mengaku selama ini belum pernah terjadi pengantian ayat dari kiswah Ka'bah.
Baca Juga: Raja Salman Ubah Waktu Penggantian Kiswah Kakbah, dari Rutin 9 Zulhijah Kini Tiap 1 Muharam
Alasan Pakai Kiswah Pakai Khats Tsulutsi
Syekh Mukhtar menjelaskan bahwa tulisan Arab di Kiswah Ka'bah memakai jenis khat Tsulutsi.
Khat Tsulusi adalah jenis khat (font) yang paling tua, sejak abad 3 H.
Khat Tsulutsi sendiri disebut sebagai jenis khat yang paling bagus dan rumit.
"Khat ini membantu para penulis untuk berkreasi lebih bebas, bisa menyesuaikan dengan tempat, bisa lebih besar atau kecil," ujarnya menjelaskan.
Syekh Mukhtar lantas menambahkan bahwa Kiswah Kabah dibuat hingga selesai dalam rentang waktu 8 - 10 bulan.
Baca Juga: Jelang Ramadan 1443, Kiswah Kakbah di Masjidil Haram Dibersihkan
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV/Kemenag