> >

Panglima TNI Janji Telusuri 3 WNA Terduga Spionase di Nunukan: Saya akan Hati-Hati

Peristiwa | 25 Juli 2022, 05:05 WIB
Panglima TNI Jendral TNI Andika Perkasa mengatakan akan menelusuri soal dugaan spionase oleh 3 WNA di wilayah Nunukan, Kalimantan Utara. (Sumber: ANTARA/Muhammad Izfaldi)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengaku belum mendapatkan laporan resmi terkait dugaan kegiatan spionase yang dilakukan tiga warga negara asing (WNA) di wilayah Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara).

Kendati demikian, Andika menyatakan bakal menelusuri ketiga WNA tersebut yang diduga pelaku spionase.

Hal itu, lanjut dia, dilakukan agar penanganan kasus tersebut dapat dilakukan secara proporsional.

"Saya janji, saya akan telusuri supaya proporsional penanganannya," kata Andika seperti dikutip dari Kompas.com, Minggu (24/7/2020). 

Hingga saat ini, Andika mengaku belum menerima laporan resmi terkait kegiatan spionase tersebut. Sehingga tidak dapat mengungkap identitas mereka dan memastikan apakah mereka mata-mata atau bukan.

Oleh karena itu, Andika mengaku akan bersikap hati-hati dalam memberikan pernyataan terkait identitas 3 WNA yang diduga intelijen asing.

Baca Juga: Kronologi 3 WNA yang Diduga Intelijen Asing Masuk Indonesia dan Ditangkap Kantor Imigrasi Nunukan

"Saya sendiri belum mendapatkan laporan resmi. Tetapi saya akan hati-hati, karena itu tadi, mata-mata itu juga saya harus tahu persis, yang bilang (mata-mata) kan bukan saya," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, Satgas Ambalat XXVII TNI AL menangkap enam orang yang tiga di antaranya merupakan WNA di Pos TNI AL Sei Pancang, Kecamatan Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kaltara, Rabu (20/7).

Keenam orang ini diduga sebagai intelijen asing dengan temuan sejumlah barang bukti.

Ketiga WNA tersebut masing-masing warga negara Tiongkok Bai Jidong, serta dua warga Malaysia yakni Ho Jin Kiat dan Leo Bin Simon.

Sementara tiga WNI yang dimaksud antara lain Elwin, Thomas Randi Rau, dan Yosafat bin Yusuf.

Mengutip dari Tribunnews, belakangan diketahui Elwin dan Thomas hanya berperan sebagai sopir yang membawa 3 WNA tersebut berkeliling dengan menggunakan kendaraan roda empat (mobil sewa).

Sementara Yosafat diduga sebagai sosok yang mengajak 3 WNA tersebut masuk ke Indonesia.

Baca Juga: Panglima TNI: Perhimpunan Forensik Pilih Langsung Dokter RSPAD untuk Autopsi Ulang Brigadir J

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas.com/Tribunnews.com


TERBARU