Ayah Brigadir J Soal Kapolri Bentuk Tim Khusus: Katakan Benar Kalau Benar, Katakan Salah Kalau Salah
Peristiwa | 17 Juli 2022, 12:04 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Langkah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membentuk tim khusus untuk menyelidiki kasus penembakan di rumah dinas Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Inspektur Jenderal (Irjen) Ferdy Sambo, mendapat respon ayah dari mendiang Brigadir J atau Nopryansah Yosua Hutabarat, Samuel Hutabarat.
Diketahui, tim khusus tersebut melibatkan unsur eksternal Polri, yakni Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) dan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas).
Awalnya, Samuel Hutabarat mengaku dirinya sangat terpukul atas peristiwa tragis yang menimpa anaknya itu. Bahkan, ia masih ragu dengan keterangan polisi terkait motif dan kronologi kematian sang putra.
Namun begitu, ia tetap merespon langkah Kapolri untuk menyelidiki kasus penembakan yang menewaskan Brigadir J tersebut.
Baca juga: Punya Nilai Akademik Bagus dan Jadi Andalan, Bekas Guru SMA Tak Percaya Brigadir J Lakukan Pelecehan
Samuel Hutabarat juga menuntut terungkapnya kebenaran dari penyelidikan itu.
"Katakan benar kalau benar, katakan salah kalau salah," kata Samuel Hutabarat, Sabtu (16/7/2022) malam dikutip dari Tribunnews.
Terlebih untuk Komnas HAM, Samuel sangat mengharapkan lembaga independen ini bisa benar-benar berfungsi memberikan perlindungan dan penegakan HAM.
Ia pun mengaku siap akan memberikan keterangan jika Komnas HAM dan tim khusus Polri membutuhkan.
Terkait kejanggalan pada kematian anaknya, Samuel juga meminta agar tim ahli yang diterjunkan semua institusi benar-benar bekerja dengan kejujuran.
Tak lupa dia mendoakan semua tim agar bisa bekerja maksimal, mampu mengutamakan kejujuran diatas segala sesuatunya.
"Semoga Tuhan menjamah hati nurani semuanya. Saya bersyukur Kapolri membentuk tim khusus ini," ungkap Samuel.
Baca juga: Temui Keluarga Brigadir J, Komnas HAM Temukan Fakta Berbeda dari yang Tersebar di Publik
Komnas Ham Temui Kelurga Brigadir J
Melansir dari Tribun Jambi, Komnas HAM, Choirul Anam menemui keluarga Brigadir J di Sungai Bahar, Jambi, Sabtu (16/7) kemarin.
Kedatangan Anam dalam rangka penyelidikan kasus penembakan Brigadir J.
Dari pertemuan itu, Anam memperoleh sejumlah informasi baru yang belum tersebar di publik di antaranya komunikasi terakhir sang Brigadir J dengan keluarga sebelum tewas pada baku tembak tersebut.
Anam menyebutkan, Brigadir J masih sering berkomunikasi dengan pihak keluarga lewat telepon dan pesan singkat WhatApps.
Contohnya pada 2 Juli 2022, Brigadir J sempat mengabarkan bahwa dirinya akan berangkat menuju Magelang, Jawa Tengah untuk mengawal keluarga Ferdy Sambo.
Pengawalan tersebut dalam rangka mengantar anak Ferdy Sambo sekolah.
Baca juga: Ayah Brigadir J soal CCTV Rumdin Kadiv Propam Rusak: Biasanya Rumah Jenderal Safetynya Sangat Tinggi
Sehari berselang, Brigadir J juga sempat menelepon ibunya, Rosti Simanjutak. Pada percakapan itu, sang ibu menanyakan apakah Brigadir J ingin ikut pulang kampung.
Namun, Brigadir J menjawab tidak bisa.
"Belum bisa izin karena masih di Magelang," kata mendiang Brigadir J saat itu.
Samuel Hutabarat, ayah Brigadir J berharap kedatangan Komnas HAM ke Jambi dapat membuka titik terang atas kematian anaknya.
"Semoga Komnas HAM sebagai lembaga yang bisa dipercaya untuk membuka seterang-terangnya permasalahan ini," kata Samuel ke pada tribun, usai kunjungan Komnas HAM, Sabtu (16/7/2022).
Lalu, pada 8 Juli 2022, saat peristiwa penembakan itu terjadi, Brigadir J masih sempat membalas pesan di grup WhatsApp keluarganya.
Saat itu, Kakak Brigadir J, Yuni mengirimkan foto keluarga di pemandian air panas Sipoholon Tarutung yang menjadi pemandian tempat bermain Brigadir J dan kakaknya saat kecil.
Baca Juga: Soal Kasus Kematian Brigadir J, Polri Siap Sampaikan Fakta-fakta yang Bisa Dibuktikan Secara Ilmiah
"Asyik sekali!!!" jawab Brigadir J.
Pada hari yang sama pada pukul 12.58 WIB, Yuni mengirimkan foto ibu di grup WhatsApp keluarga.
Pesan itu pun dibaca oleh Brigadir J, tetapi tak ada balasan.
Sekitar lima jam kemudian, nomor WhatsApp Brigadir J disebut aktif untuk terakhir kalinya. Hingga akhirnya keluarga mendapat kabar Brigadir J telah tiada.
Penulis : Baitur Rohman Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV, Tribunnews