Keluarga Brigadir J Tak Terima, Sebut Melebihi Teroris hingga Minta Keadilan dan Transparan
Hukum | 12 Juli 2022, 17:55 WIBBaca Juga: Polisi Akui Belum Ada Bukti Brigadir J Lakukan Pelecehan sebelum Tewas Ditembak
"Kalau seandainya cuma tembak satu itu mungkin kami masih terima. Tapi karena ada luka-luka itu kami merasa sedih dan tidak terima dengan kematian anak kami karena melebih daripada teroris," ujarnya.
Rohani mengungkapkan bahwa terdapat luka sayatan dan luka memar di beberapa bagian tubuh Brigadir J.
Ia pun menilai luka-luka memar hingga sayatan yang ada di tubuh Brigadir J tersebut tidak mungkin berasal dari letusan senjata api.
"Kalau dugaan dari sana itu katanya ada tembak menembak. Kalau ada tembak menembak enggak mungkin sampai ada luka-luka memar dengan luka yang ada tadi di kaki kayak benda tajam gitu," ucap Rohani.
Baca Juga: Periksa 3 Saksi Kasus Polisi Tembak Polisi, Polri Ungkap Dugaan Pelecehan Istri Kadiv Propam Polri
Sementara itu, Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan sebelumnya mengatakan Bharada E melakukan penembakan sebanyak 5 kali. Sedangkan Brigadir J melakukan penembakan sebanyak 7 kali.
Dari 5 peluru yang ditembakkan Bharada E, kata Ramadhan, terdapat tujuh luka tembak yang mengenai tubuh Brigadir J, termasuk luka sayatan.
Menurut Ramadhan, dari lima tembakan tersebut, terdapat tembakan yang mengenai dua bagian tubuh Brigadir J. Salah satunya yaitu luka sayatan tersebut.
Ramadhan mengatakan luka sayat tersebut berasal dari serpihan proyektil peluru yang mengenai tubuh Briadir J.
Baca Juga: Ketua Komisi 3 DPR Berharap Polisi Jelaskan Lebih Rinci Insiden Baku Tembak di Rumah Kadiv Propam
“Brigadir J melakukan tujuh tembakan, Bharada E melakukan lima. Dari Bharada E lima, yang nembak terus-terus Brigadir J,” ujar Ramadhan.
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV