Sejumlah Wilayah di Indonesia Alami Cuaca Dingin, Ini Penjelasan BMKG
Sosial | 10 Juli 2022, 21:05 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan sejumlah wilayah di Indonesia mengalami cuaca dingin pada Sabtu (9/7/2022).
Cuaca dingin ini diprediksi akan berlangsung hingga beberapa hari ke depan. Penurunan suhu diperkirakan akan berlangsung pada malam-dini hari hingga menjelang pagi.
Sub Koordinator Bidang Prediksi Cuaca BMKG Ida Pramuwardani mengungkapkan, cuaca dingin yang terjadi di sejumlah wilayah Indonesia karena adanya intrusi.
Intrusi atau desakan maju massa udara kering dari belahan bumi selatan yang mengalami musim dingin, ke wilayah Indonesia bagian selatan.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Jakarta saat Iduladha 10 Juli 2022, BMKG Prediksi Cerah Berawan Sepanjang Hari
"Pengaruh dari intrusi tersebut berupa pengurangan kandungan uap air pada lapisan permukaan yang mengakibatkan adanya penurunan suhu dari biasanya," jelas Ida dikutip dari Kompas.com, Minggu (10/7).
Walhasil, sejumlah wilayah yang dilalui oleh intrusi berpotensi mengalami penurunan suhu. Suhu lebih dingin berpotensi dialami pada malam-dini hari hingga menjelang pagi atau saat sinar matahari belum terik.
"Pantauan BMKG saat ini, intrusi massa udara kering di wilayah selatan Indonesia masih akan berlangsung hingga beberapa hari ke depan," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan cuaca di sejumlah wilayah di Indonesia diprediksi akan lebih dingin dari biasanya. Cuaca dingin tersebut terjadi ketika Indonesia memasuki puncak musim kemarau.
Baca Juga: Terlihat Seperti Es Serut, Apakah Salju Aman untuk Dimakan?
Puncak musim kemarau terjadi setiap tahun pada Agustus dan akan dirasakan oleh sebagian besar wilayah di Indonesia.
"Umumnya ini berlangsung dari bulan Juli hingga September. Nah, suhunya itu terasa lebih dingin yang dipengaruhi oleh adanya dinamika dan atmosfirtisis dekat permukaan bumi," jelas Sub Koordinator Hubungan Pers dan Media BMKG Dwi Rini Endra Sari, Juni 2022 silam.
Suhu dingin ini akan terasa di dataran tinggi seperti Dieng. Bahkan saat cuaca dingin mencapai puncaknya, wilayah dataran tinggi tersebut berpotensi mengalami embun es.
Penulis : Danang Suryo Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas.com