Di-bully Netizen, Dino Patti Djalal Beri Klarifikasi soal Analisis Kunjungan Jokowi ke Ukraina-Rusia
Viral | 3 Juli 2022, 04:25 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Mantan Wakil Menteri Luar Negeri Dino Patti Djalal memberikan klarifikasi terkait kunjungan Presiden Joko Widodo ke Ukraina dan Rusia lewat akun Twitter pribadinya @dinopattidjalal. Ia merasa cuitan pada hari sebelumnya tentang hal yang sama banyak dipelintir orang.
Utas cuitan yang diunggah pada Sabtu (2/7/2022) mulai pukul 19.33 itu sebagai berikut:
“Untuk meluruskan adanya pemberitaan pelintiran yg tidak benar re komentar saya, sy ingin tegaskan pandangan sy sbb: Misi perdamaian Presiden @jokowi ke Ukraina & Rusia yg adalah inisiatif Indonesia yg cemerlang & timely utk coba akhiri Perang Ukraina.”
Baca Juga: Terungkap yang Buka Jalan Buat Anies Bikin Formula E di Jakarta Ternyata Dino Patti Djalal
“Kunjungan Presiden @jokowi ini dpt berikan dinamika baru bg proses perdamaian yg sedang tersendat yg dirintis Sekjen PBB dan Presiden Turki, sekaligus buka jalur komunikasi baru. Karenanya, misi perdamaian ini adlh awal yg baik dan menimbulkan harapan.”
“Tantangan utamanya> Rusia masih belum tertarik utk akhiri perang di Ukraina. Ini terbukti dr aksi militernya di Ukraina yg kini semakin gencar. Prioritas Rusia saat ini bukan perdamaian namun utk scr militer taklukkan dan kuasai Ukraina.”
“Kedepan, sy berharap upaya perdamaian dgn Rusia&Ukraina dpt berlanjut krn nampaknya situasi di medan perang akan semakin memburuk.”
Utas cuitan itu untuk menanggapi perundungan dari warganet terhadap cuitan Dino Patti Djalal pada 1 Juli 2022. Ketika itu ia mencuitkan ulang artikel berita dan menambahkan komentar yang menuai kontroversi.
“Kesimpulan saya: Presiden Zelenskyy sambut baik upaya misi perdamaian Pres @jokowi, sementara Pres Putin tidak responsif, ingin terus lanjutkan perang & hanya ingin bicara hubungan ekonomi RI – Rusia.”
Beberapa saat kemudian pada tanggal yang sama ia mengomentari perundungan yang dilakukan warganet dengan mencuitkan,
Penulis : Switzy Sabandar Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV