Djarot: Mengubah Jalan Gampang, Tapi Dampaknya Serius dan Merepotkan Warga
Peristiwa | 27 Juni 2022, 15:55 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan, sebaiknya Pemprov DKI Jakarta melakukan perubahan substansial daripada sekedar mengganti 22 nama jalan dengan tokoh Betawi.
“Perubahan seperti ini kan harus dipikirkan juga, maka eloknya, itu bukan hanya sekedar mengganti nama jalan,” ujar Djarot Saiful Hidayat dalam wawancaranya dengan Jurnalis KOMPAS TV Dipo Nurbahagia, Senin (27/6/2022).
“Yang lebih substansi adalah merubah kehidupan yang kumuh di sekitar jalan, itu menjadi lebih manusiawi, manusianya yang diubah.”
Menurut Djarot ada yang lebih penting dilakukan Pemprov DKI terkait budaya Betawi ketimbang mengubah 22 nama jalan.
Baca Juga: Anies Sebut Perubahan Dokumen Administrasi karena Pergantian 22 Nama Jalan Tidak Dikenakan Biaya
Misal bagaimana budaya Betawi dikembangkan, lenong dan palang pintu dilestarikan, hingga bagaimana dengan seniman-seniman Betawi.
“Itu yang harus lebih ditekankan daripada sekedar mengganti nama jalan,” ujar Djarot.
“Memang paling gampang sih mengganti nama jalan, tetapi itu punya dampak yang cukup serius, menurut saya itu bisa merepotkan warga.”
Sebab warga pada akhirnya harus punya waktu untuk melakukan perubahan data kependudukan hingga mengurus perubahan administrasi lainnya seperti data BPKB, NPWP, dan SIM.
Baca Juga: Anies Ganti 22 Nama Jalan, BPN DKI Pastikan Sertifikat Tanah Masih Berlaku
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV