Angka Kemiskinan Jakarta Disebut Meningkat, Djarot PDIP: APBD Segitu Gedenya untuk Apa?
Berita utama | 21 Juni 2022, 20:39 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Djarot Saiful Hidayat menyoroti perihal meningkatnya angka kemiskinan Jakarta. Ia mempertanyakan alokasi dana APBD Pemprov DKI Jakarta yang dinilainya sangat besar.
Pasalnya, menurut Djarot, APBD yang besar ternyata tidak optimal menekan angka kemiskinan Jakarta. Bahkan, program-program Pemprov DKI Jakarta pun dinilai juga tak jelas.
Demikian diungkap Djarot merespons situasi Jakarta dibawah kepemimpinan Anies Baswedan dan Ahmad Riza Patria, Selasa (21/6/2022).
“Kita prihatin karena APBD DKI besar banget. Kita tunggu-tunggu sebetulnya, katanya menyubsidi rakyat miskin untuk mendapatkan rumah layak huni. Ternyata rumah dibangun dengan DP nol rupiah juga tidak jelas berapa. Padahal APBD-nya besar sekali,” kata Djarot.
Baca Juga: Pemprov DKI Gelar Pertunjukkan Ondel-ondel di Mal Hingga TIM, Simak Informasinya
“Kemudian ada program untuk mengangkat rakyat kecil supaya bisa berusaha dengan baik, ada program Oke Oce. Hal seperti ini yang membikin kita miris. Sehingga kita mempertanyakan, duit sak mono gedhene (uang segitu besarnya, red) itu untuk apa ya?” tanya Djarot menyentil.
Adapun program Rumah DP 0 Rupiah merupakan salah satu janji kampanye Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ketika mengikuti Pilkada pada tahun 2017 lalu.
Sementara, One Kecamatan One Center of Entrepreneurship (OK OCE) juga merupakan salah satu janji politik Anies dan wakilnya, Sandiaga Uno pada masa kampanye Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu. Dalam program ini, Pemprov DKI berperan dalam memberikan pelatihan dan pendampingan usaha. Saat itu, Anies-Sandi menargetkan 200.000 wirausaha baru dalam waktu lima tahun masa kepemimpinannya.
Djarot, mantan wakil gubernur DKI Jakarta pendamping Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok itu pun berandai-andai. Jika saja, katanya, dana yang digunakan untuk Formula E diperuntukkan demi membangun rumah susun bagi warga Jakarta, tentu akan jauh lebih efektif untuk mengurangi kemiskinan.
“Kalau seumpamanya diperuntukkan membangun rumah, rumah susun untuk rakyat, itu jauh lebih efektif untuk mengurangi kemiskinan. Kalau itu didistribusikan untuk memberikan bantuan permodalan bagi pengusaha kecil, itu akan lebih fokus untuk membahagiakan warganya,” ujar Djarot mengurai.
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV