BIN Angkat Bicara Soal Temuan Mortir yang Dilaporkan Impor dari Serbia untuk Dipakai di Papua
Politik | 16 Juni 2022, 22:05 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Intelijen Negara (BIN) memastikan tidak memiliki senjata dan membeli mortir seperti yang dilaporkan kelompok pemantau senjata yang berbasis di London, Conflict Armament Research (CAR) yang dikirim ke Reuters.
Deputi II Bidang Intelijen Dalam Negeri BIN Mayjen TNI Edmil Nurjamil menjelaskan BIN tidak memiliki peralatan dan membeli mortir.
Peralatan seperti itu merupakan milik TNI. Edmil membantah bahwa senjata itu milik BIN atau dibeli oleh BIN.
Baca Juga: KSAL Yudo Pastikan Bakal Investigasi Insiden Mortir TNI AL yang Nyasar ke Rumah Warga di Pasuruan
Mortir tersebut dilaporkan gagal meledak di Distrik Kiwirok, Papua. Diduga mortir tersebut diimpor dari Serbia untuk dijatuhkan di desa-desa di Papua.
"Kami enggak punya peralatan itu. Milik TNI itu, Mas. Kan Pangdam-nya sudah mengakui itu senjata TNI," ujar Edmil, Kamis (16/6/2022). Dikutip dari Kompas.com.
"Kita enggak main-main begitu. Panglima kodam itu kan sudah menyampaikan yang bulan apa itu," sambung Edmil.
Dalam pemberitaan Kompas.com pada 1 Desember 2021, Panglima Kodam Cenderawasih Mayjen Ignatius Yogo Triyono membenarkan pasukannya menembakkan mortir di Kiwirok.
Baca Juga: BIN Resmikan Kampus Pintar Intelijen, Dilengkapi Lab Nuklir, Bio Molekuler hingga "Wangsa Avatar"
Yogo berkata, pasukannya membutuhkan mortir karena medan Pegunungan Bintang yang terjal. Ledakan mortir, dapat membuat efek kejut pada kelompok Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB).
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV