Puan Maharani: Tak Ada Istilah Bintang Bersinar Sendiri di PDIP

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Puan Maharani menegaskan bahwa tidak ada istilah bintang bersinar sendiri di partainya.

Dia menuturkan, mesin partai PDI-P harus bergerak secara bersama-sama atau bergotong royong. Sebab, kata Puan, peserta pemilu adalah partai politik.

Hal ini Pernyataan tersebut disampaikan Puan di Kantor DPC PDI-P Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (15/6/2022).

"Di PDI Perjuangan, tidak ada istilahnya bintang bersinar sendiri. Yang ada adalah Pancasila sebagai bintang penuntun kita, dan inti Pancasila adalah gotong royong,” kata Puan dalam keterangan persnya, Kamis (16/6).

Dalam gotong royong, kata dia, tidak mengenal kerja sendiri. Puan juga menekankan dalam gotong royong tidak ada yang namanya maju sendiri.

"Gotong royong itu yang namanya maju ya sama-sama, satu dua maju maka yang lainnya ikut dimajukan," ujar Puan menegaskan. 

Mantan Menko PMK ini pun memberi contoh, jika sudah ada penetapan nomor urut calon anggota legislatif (caleg) nanti, tidak bisa caleg bergerak sendiri-sendiri dan melupakan partai.

Baca Juga: Politisi PDIP Blak-blakan soal Wempi Wetipo Terpilih Wamendagri: Untuk Bangun Papua Lebih Baik

Puan menambahkan, caleg PDIP juga tidak boleh sampai mengkhianati teman-teman partainya.

"Kita semua kalau mau membawa PDI Perjuangan menang hattrick maka harus gotong royong, gotong royong, dan gotong royong," ucapnya.

Lebih lanjut, Ketua DPR RI ini mengatakan, dengan dimulainya tahapan Pemilu 2024, seluruh mesin partai sudah harus mulai bergerak sejak sekarang.

"Sudah tidak bisa tidak, mesin partai dari sekarang sudah harus panas, tidak boleh sekadar hangat-hangat lagi, sudah harus bergerak kencang," ucapnya.

Sebagai partai pemenang pemilu, dia menekankan, PDIP harus menabuh genderangnya sendiri supaya dapat mengatur ritme tanpa terpengaruh pihak lain.

"Justru yang lain yang harus mengikuti ritme kita," ujar Puan.

Baca Juga: Soal Reshuffle Kabinet, PDIP: Mustahil Menteri PDIP Berkurang, Justru Bertambah

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV