Manuver Cak Imin dan PKB Dinilai Potensi Blunder, Ini Penyebabnya
Rumah pemilu | 15 Juni 2022, 09:18 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Pengamat politik Islam dari The Political Literacy, Muhammad Hanifuddin menilai upaya Ketum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dalam manuver politik cukup cerdik.
Apalagi, menurutnya, Cak Imin mampu menjaga agar dirinya dan partai selalu diperbincangkan.
Hal ini, menurut Hanif, tak terlepas dari upaya manuver dirinya mengikrarkan diri sebagai capres dengan melirik beberapa nama seperti Sri Mulyani hingga Anies Baswedan sebagai pasangan untuk Pemilu 2024.
Namun, kata Hanif, Cak Imin harus hati-hati karena ada potensi blunder dalam pelbagai manuver itu.
“Cak Imin tetap perlu memperhitungkan strategi komunikasi dan manuvernya secara cermat. Jangan sampai menjadi blunder,” ujarnya kepada KOMPAS.TV via pesan WhatsApp pada Selasa sore (14/6/2022).
Ia pun menyebut, salah satu hal yang bisa bikin blunder dan harus dihitung ulang adalah terkait rencana koalisi dan poros baru yang digagasnya.
Yakni, upaya koalisi Semut Merah yang akan menggandeng Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Hanif menyebutkan, di level basis partai, ada kecenderungan untuk saling menolak.
“Sebagai misal, di kalangan NU yang menjadi basis suara PKB terdapat kelompok yang tidak cocok bahkan anti terhadap fikrah dan manhaj dakwah PKS,” ujarnya.
Efeknya, kata Hanif, wacana Cak Imin yang ingin mengamankan suara justru bisa tergerus.
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV