PKS dan PKB Berkoalisi, Cak Imin: Belum Pasti, Baru Lamaran
Politik | 12 Juni 2022, 13:13 WIBJAKARTA, KOMPAS TV – Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan apakah PKB akan berkoalisi dengan PKS atau tidak dalam gelaran Pilpres 2024 mendatang.
Menurut dia, hubungan antara PKB dan PKS belum bisa dipastikan akan berkoalisi di pesta demokrasi karena masih dalam proses pendekatan.
“Semua koalisi belum ada yang pasti, semua penjajakan. Dengan PKS penjajakan menuju lamaran, baru pesta lamaran. Soal jadi atau tidak, nanti kita lihat," kata pria yang karib disapa Cak Imin dalam keterangan tertulis, Minggu (12/6/2022).
Baca Juga: PKB dan PKS Berkoalisi, Usung Nama Koalisi Semut Merah
Saat ini, dirinya masih berupaya mengajukan dirinya sebagai capres kepada parpol lain sampai memenuhi syarat ambang batas minimal presidential threshold (PT) 20%.
Diketahui, PKB memiliki modal hampir 10 persen kursi di parlemen sehingga membutuhkan tambahan sekitar 10 persen lagi untuk bisa maju di Pilpres 2024.
Disinggung mengenai parpol yang akan diajak untuk berkoalisi, ia mengatakan bahwa sejauh ini semua parpol masih dalam proses penjajakan.
”Proses penjajakan, semua yang dilakukan parpol belum ada yang final. Semua partai juga begitu, mungkin satu-satunya yang final mungkin KIB (Koalisi Indonesia Baru), tapi dari berbagai perbincangan masih cair semua. Saya tiap hari bertemu para pimpinan partai dan semuanya masih cair,” ujarnya.
Sebelumnya, Sekjen PKS Habib Aboe Bakar Alhabsyi menjelaskan saat ini PKS terus membangun komunikasi dengan partai lain dan tokoh-tokoh yang diwacanakan sebagai capres.
Salah satu partai yang didekati PKS yakni partai dipimpin Muhaimin Iskandar, PKB.
Aboe meyakini PKS dan PKB memiliki kesamaan sehingga memudahkan kerja sama dalam membangun koalisi untuk Pemilu 2024 terbuka lebar.
"Kita (PKS dan PKB) sama-sama partai nasionalis bercorak Islam. Posisi politik dan cara politiknya sudah sebelas dua belas kalau kita sebutkan," ujar Aboe dikutip dari laman resmi PKS, Kamis (9/6/2022).
Aboe juga menilai koalisi yang akan terjadi antara PKS dan PKB adalah representasi keumatan.
Baca Juga: PKB-PKS Ajak Demokrat dan Nasdem Bergabung ke Koalisi "Semut Merah"
PKS, sambung Aboe, dikenal memiliki kader ulet dan militan. Demikian juga dengan PKB, yang memiliki jaringan para kiai dan para santri. Tentunya dua kekuatan sangat kuat untuk representasi keumatan.
"Ini adalah mesin politik yang riil, tidak kaleng-kaleng. Oleh karenanya saya yakin kalau dua partai ini menjadi satu poros magnetnya akan kuat," ujar Aboe.
Penulis : Fadel Prayoga Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV