PKB Buka Opsi Koalisi Pilpres 2024 dengan PKS
Rumah pemilu | 8 Juni 2022, 13:15 WIBJAKARTA, KOMPAS TV - Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengatakan, pihaknya membuka opsi untuk berkoalisi dengan PKS di Pilpres 2024 mendatang. Dirinya menilai bila kedua partai itu bergabung, persoalan politik identitas yang ada di Indonesia akan selesai.
"Apakah misalkan PKB dengan PKS mungkin berkoalisi? Sangat mungkin jika koalisi itu menjanjikan harapan menang dan menjanjikan harapan ke arah yang lebih baik. Serahkan ke PKB sama PKS, selesai itu politik identitas,” kata Jazilul kepada wartawan, Rabu (8/6/2022).
Baca Juga: PKB Akan Gagas Poros Koalisi Baru untuk Pilpres 2024, Cak Imin: Saya Harus Capresnya
Menurut dia, PKB dengan PKS ada banyak kesamaan. Keduanya merupakan parpol yang lahir di era Reformasi dan sama-sama memiliki basis suara yang kuat di basis suara kelompok Islam.
”Menurut saya itu menarik. Mungkinkah bisa menang? Sangat mungkin. Dulu pernah menang. Apalagi hari ini saya dengar sendiri di acara Milad, PKS mengusung politik yang rahmatan lil alamin. Itu menurut saya modal. Kalau dalam bahasa agama itu kalimatun sawa, kalimat yang mempertemukan,” ujarnya.
Selain itu, PKB dengan PKS memiliki romantisme masa lalu ketika bergabung dalam koalisi poros tengah bersama sejumlah parpol berbasis Islam lainnya, seperti PAN, PBB, dan PPP yang berhasil menjadikan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur sebagai presiden pada 1999.
Saat itu, PKS masih bernama Partai Keadilan (PK).
Selanjutnya, pada Pemilu 2004, PKB kembali berada dalam satu koalisi dengan PKS dan sejumlah parpol lain dan berhasil mendudukkan pasangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Jusuf Kalla (JK) sebagai presiden dan wakil presiden.
”Artinya koalisi PKB dengan PKS ini bukan hal baru, bahkan pernah mendudukkan orang sebagai presiden. Apakah 2024 bisa membangun koalisi dan menjadikan capres koalisi itu menang, sangat mungkin,” ujarnya.
Wakil Ketua MPR RI ini mengatakan, pemilu adalah terminal perubahan. Masyarakat menginginkan hal baru.
Penulis : Fadel Prayoga Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV