Ada Peran Netizen +62 di Balik Fenomena Khilafatul Muslimin hingga Pimpinannya Ditangkap, Kok Bisa?
Sapa indonesia | 8 Juni 2022, 11:39 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Pengamat intelijen dan terorisme, Ridwan Habib, menyebut ada peran netizen +62, julukan untuk warganet asal Indonesia, di balik terungkapnya fenomena Khilafatul Muslimin yang ramai dibincangkan akhir-akhir ini.
Apalagi, kata Habib, khilafatul Muslimin sebagai organisasi sudah ada sejak 1997 dan menyebarkan pemahamannya terkait khilafah hingga punya ratusan ribu anggota di Indonesia.
Tercatat, dalam estimasi dia, ada 300.000 orang anggota khilafatul muslimin yang tersebut yang ada di Indonesia.
Ia pun memberi penjelasan terkait alasan, kenapa khilafatul Muslimin berani muncul ke permukaaan lewat konvoi-konvoi yang viral di beberapa tempat, salah satunya di area Cawang-Kramat Jati pekan lalu.
Kata Ridwan, konvoi dengan menyebarkan pamphlet khilafah itu rutin dilakukan oleh kelompok Khilafatul Muslimin dan terungkap berkat netizen yang merekamnya.
“Sebenarnya itu dilakukan rutin. Cuma bedanya kemarin, ada yang merekam dan viral,” paparnya di program Sapa Indonesia Pagi, KOMPAS TV, Rabu (8/6/2022).
Lalu, kata Ridwan, netizen mula beraksi dan diunggah di pelbagai platform digital hingga diperbicangkan.
“Lalu netizen ini bertanya dan nyerang ke pemerintah ‘kok khilafah dibolehin’ ‘ kok aman-aman saja khilafah’ kata netizen hingga mereka tanya kok boleh konvoi juga?,” ungkapnya.
Efeknya, kata Ridwan, maka terjadi reaksi hingga pandangan publik tertuju pada aksi-aksi khilafatul muslimin dan akhirnya pimpinan, Abdul Qadir Baraja, mereka pun ditangkap pada Selasa, (7/6/2022) di Lampung.
Baca Juga: MUI: Indonesia Sudah Islami dan Bersistem Khilafah
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV