> >

Undang Prabowo, Strategi Surya Paloh Hadapi Koalisi Indonesia Bersatu Bentukan PPP, PAN dan Golkar

Politik | 3 Juni 2022, 05:05 WIB
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. (Sumber: Fadel Prayoga/Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pertemuan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dinilai sebagai strategi Nasdem untuk menyaingi poros Koalisi Indonesia Bersatu bentukan Golkar, PPP dan PAN.

Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya menjelaskan pertemuan Surya Paloh dengan Prabowo Subianto menjadi sebuah aksi politik Nasdem untuk merespons kemunculan poros PPP, PAN dan Golkar dengan Koalisi Indonesia Bersatu.

Tak hanya itu aksi tersebut juga menjadi sinyal partai urutan kelima pemenang Pemilu 2019 itu bisa menjadi juru kunci koalisi dalam mengusung capres dan cawapres di Pemilu 2024.

Baca Juga: Prabowo Subianto Akui Banyak Belajar dari Surya Paloh

Sebelum Prabowo, Paloh mengundang Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dan Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

Menurut Yunarto dengan kekuatan 59 kursi di parlemen, Nasdem tak ingin mejadi penonton di Pemilu 2024.

"Pertemuan ini sebuah respons terhadap munculnya koalisi lain seperti Koalisi Indonesia Bersatu. Politisi ulung seperti Surya Paloh saya pikir tidak ingin hanya ingin menjadi penonton," ujarnya melalui keterangan video, Kamis (2/6/2022).

Yunarto menambahkan dalam hitung-hitungannya jika Partai Gerindra dan Nasdem bersatu, presidential threshold sebagai salah satu syarat pencalonan presiden dan wapres di Pilpres 2024 dapat terpenuhi.

Baca Juga: Prabowo dan Surya Paloh Sepakat Hadapi Pemilu 2024 Bersama dan Saling Menghormati

Namun tentunya Partai Nasdem harus rela capres yang diusung bukan dari partainya. Tantangannya, Nasdem tidak mendapatkan efek ekor jas dari capres yang diusung dari partai lain. 

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU