> >

Polisi Diminta Tindak Tegas Kelompok Khilafatul Muslimin: Mereka Ingin Gusur Pancasila

Berita utama | 31 Mei 2022, 12:03 WIB
Tangkapan layar pemotor bawa atribut Khilafah di Jakarta Timur (Sumber: istimewa)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Direktur Jaringan Moderat Indonesia Islah Bahrawi menilai kelompok Khilafatul Muslimin yang terekam melakukan konvoi menggunakan atribut kilafah di Jakarta dan Brebes, Jawa Tengah, perlu ditindak oleh kepolisian.

Pasalnya, konvoi yang dilakukan kelompok Khilafatul Muslimin tidak dibenarkan dan tidak sesuai dengan aturan hukum dan ideologi di Indonesia.

“Mereka lakukan konvoi, dan tujuannya ingin gusur pancasila dengan ideologi khilafah,” kata Islah Bahrawi kepada Jurnalis KOMPAS TV Putri Aulia Faradina, Selasa (31/5/2022)

“Menurut saya sudah bisa ditindak secara hukum meskipun bukan dengan UU teror. ini bukan ranah densus 88 misalnya, tapi ini betul-betul ranah kepolisian untuk lakukan penindakan karena ini adalah bagian dari tindak pidana umum seperti tindak pidana makar, misalnya,” tambah Islah.

Baca Juga: PBNU Buka Suara soal Rombongan Pemotor Pamer Atribut Khilafah Jelang Hari Lahir Pancasila 1 Juni

Menurut Islah, kepada pelaku yang melakukan konvoi menggunakan atribut kilafah seyogyanya bisa ditindak tegas.

“Sepanjang alat buktinya cukup dan pasal-pasalnya bisa memadai. saya pikir kelompok-kelompok ini sudah waktunya untuk ditindak, karena kalau tidak bisa selesaikan paham-paham ideologi transnasional seperti ini, yang akhirnya tergerus entitas kebangsaan kita, kedaulatan negara kita,” ujar islah.

“Menurut saya sudah harus bisa diselesaikan hari ini, jika tidak ini akan menjadi konflik yang besar di masa depan,” tambahnya.

Islah lebih lanjut menceritakan, Khilafatul Muslimin berdiri sejak 1997. Islah mengaku heran Khilafatul Muslimin baru menggeliat saat ini.

Baca Juga: Muncul Rombongan Pemotor Pamer Atribut Khilafah Jelang Hari Lahir Pancasila 1 Juni, Ada Apa?

“(Khilafatul Muslimin) Didirikan oleh mantan napi teroris bernama Abdul Qodir Ahmad Albaraja. Memang menggeliat 1 tahun sebelum pemilu 2024, ini pasti berkepentingan soal-soal pragmatisme politik,” ujar islah.

“Ironisnya, paham-paham khilafah ini justru hidup di negara demoratis, padahal mereka ini anti-demokrasi bahkan ingin gusur demokrasi,” tambahnya.

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU