Ketua MPR RI Sebut ICMI Tidak Harus Jadi Gincu dan Organisasi Kaleng-Kaleng, Apa Maksudnya?
Peristiwa | 31 Mei 2022, 06:58 WIBBamsoet latnas menjelaskan di kalangan umat Islam Indonesia dikenal kalimat hubul wathon minal iman, mencintai Tanah Air adalah bagian dari keimanan.
Al-wathon jelas Bamsoet, bisa dimaknai tanah air tempat hidup, tetapi juga bisa dimaknai sebagai sekumpulan masyarakat yang mempunyai cita-cita bersama, mempunyai komitmen dan konsensus untuk hidup bersama sebagai sebuah kesatuan bangsa.
Ia juga menjelaskan, mencintai Al-wathon atau mencintai tanah air berkonsekuensi kepada kewajiban untuk menjaga, merawat dan memakmurkan.
Untuk itulah, kalimat hubul wathon minal iman menyemangati dan menjadi pengikat, menjadi pesan keagamaan yang sangat mendalam bagi umat Islam untuk berkontribusi bagi bangsa, untuk mewujudkan cita-cita yang ingin kita capai bersama, yaitu baldatun, thoyyibatun, wa robbun ghoffur.
"Artinya, menjadi bangsa yang baik, bangsa yang mulia, bangsa yang berperadaban, bangsa unggul tetapi tetap rendah hati. Bangsa yang rendah hati, adalah bangsa yang selalu menjalin silaturahmi, merawat persatuan bangsa dengan cara memelihara kerukunan sesama warga bangsa," kata Bamsoet menegaskan.
"Kebinekaan bukan hanya fakta sosiologis, tapi harus tetap diperjuangkan," imbuhnya.
ICMI sendiri adalah organisasi cendekiawan yang didirikan pada masa Orde Baru pada tanggal 7 Desember 1990.
Ketua Pertama ICMI adalah Presiden Keempat RI Jusuf Habibie, sedangkan saat ini ICMI dipimpin oleh Prof. Aris Satria berdasarkan Muktamar Ketujuh ICMI di Bandung pada 4-6 Desember 2021.
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV