Profil Buya Syafii Maarif Cendekiawan dan Tokoh Muhammadiyah Berpengaruh Asal Minangkabau
Sosok | 27 Mei 2022, 11:47 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV — Sosok Buya Syafii Maarif dikenal sebagai figur cendekiawan terhormat dan panutan bagi masyarakat Indonesia. Simak, berikut ini profil Buya Syafii Maarif.
Buya Syafii memiliki nama lengkap Ahmad Syafii Maarif. Beliau lahir di Nagari Calau, Sumpur Kudus, Minangkabau pada 31 Mei 1935.
Syafii Maarif lahir dari pasangan Ma'rifah Rauf Datuk Rajo Malayu dan Fathiyah. Sebelum memperoleh gelar Prof. Dr. K.H. Ahmad Syafii Maarif, pendidikannya dimulai dari Sekolah Rakyat (SR) Negeri Sumpur Kudus, Sumatera Barat (1947).
Meski begitu, ia juga belajar agama ke sebuah Madrasah Ibtidaiyah (MI) Muhammadiyah Sumpur Kudus setiap sore hari. Sementara malamnya, ia belajar mengaji di surau yang berada di sekitar tempat tinggal.
Tamat SR, Buya Syafii melanjutkan pendidikan ke Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah Lintau, Sumatera Barat.
Kemudian, Syafii Maarif melanjutkan sekolah ke Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah Yogyakarta (1956), Universitas Cokroaminoto Surakarta (1964), Jurusan Sejarah IKIP Yogyakarta (1968), S2 jurusan Sejarah di Ohio State University (1980) dan S3 Pemikiran Islam di Chicago University (1983).
Bungsu dari 4 bersaudara ini pernah menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah (1998-2005), Pemimpin Redaksi majalah Suara Muhammadiyah Yogyakarta (1988-1990), Presiden World Conference on Religion for Peace (WCRP), dan pendiri Maarif Institute.
Baca Juga: Buya Syafii Maarif dalam Kenangan Para Tokoh dan Sahabat: Guru Bangsa yang Sederhana
Bahkan pada tahun 2008, Syafii Maarif tercatat memperoleh penghargaan Ramon Magsasay Award Foundation (RMAF) karena komitmen dan kesungguhannya membimbing umat Islam untuk menyakini dan menerima toleransi dan pluralisme sebagai basis untuk keadilan dan harmoni di Indonesia bahkan di dunia.
Dikenal sebagai sosok intelektual, Buya Syafii Maarif juga telah banyak melahirkan buku-buku di antaranya Islam dan politik: teori belah bambu, masa demokrasi terpimpin, 1959-1965 (1996), Islam Dalam Bingkai Keindonesiaan dan Kemanusiaan (2009), dan Membumikan Islam (2019).
Penulis : Nurul Fitriana Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV