Ada Temuan BPK, Politikus PKS Desak Program Kartu Prakerja Dihentikan Sementara
Politik | 26 Mei 2022, 09:35 WIBJAKARTA, KOMPAS TV - Anggota Komisi VI DPR Amin AK angkat bicara ihwal adanya temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dalam pelaksanaan program Kartu Pra Kerja.
Diketahui, BPK menemukan penyaluran bantuan program Kartu Prakerja yang tidak tepat sasaran sebesar Rp289,5 miliar.
Politikus PKS itu mendesak agar pemerintah menyetop sementara program Kartu Prakerja tersebut hingga adanya pembenahan secara menyeluruh.
Baca Juga: BPK Temukan RP 289 Miliar Program Kartu Prakerja Salah Sasaran
Misalnya, seperti perbaikan di sistem administrasi, pengelolaan data peserta, maupun penyelesaian hukum atas dugaan pelanggaran dan penyelewengan dana dalam program ini.
"Program Kartu Prakerja sebaiknya dihentikan sementara. Saya mendukung langkah BPK yang meminta Menko Perekonomian untuk meminta pertanggungjawaban Direktur Eksekutif Program Kartu Prakerja atas berbagai dugaan penyimpangan yang ditemukan baik oleh BPK maupun KPK," kata Amin AK kepada KOMPAS TV, Kamis (26/5/2022).
Ia menjelaskan, dirinya mencatat ada sejumlah masalah dalam pelaksanaan program Kartu Prakerja.
"Masalah pertama dan utama adalah masalah data penerima. Program ini ditargetkan menyasar 9,4 juta orang pencari kerja dan korban PHK. Namun dari jumlah tersebut hanya 1,7 juta orang dinilai bisa menerima bantuan, itupun hanya 143.000 orang yang mendaftar secara online dan terverifikasi," ujarnya.
Selain itu, upaya verifikasi dengan menggunakan fitur pengenalan wajah yang telah menelan biaya Rp 30,8 miliar, tidak berjalan baik dan KPK merekomendasikan verifikasi melalui nomor induk kependudukan (NIK). Terdapat potensi kerugian negara akibat tidak berfungsinya sistem ini.
"Sistem dan mekanisme pada program Kartu Prakerja ini terlalu banyak memiliki celah yang bisa digunakan untuk melakukan penyelewengan oleh pihak-pihak tertentu. Sehingga rawan korupsi atau penggelapan oleh distributor dana bantuan," katanya.
Penulis : Fadel Prayoga Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV