Din Syamsuddin: Ujaran Kebencian Lahir dari Rasa Takut dan Inferioritas
Agama | 26 Mei 2022, 05:37 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin menyampaikan bahwa ujaran kebencian lahir dari rasa ketakutan atau inferioritas terhadap kelompok lain dan hal itu bertentangan dengan ajaran agama mana pun.
"Sejatinya ujaran kebencian, apa pun bentuknya, adalah sikap irasional yang hanya dilakukan oleh orang-orang pengecut yang tidak bertanggung jawab," ujarnya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (26/5/2022) dilansir Antara.
Din yang tengah menghadiri Konferensi Interfaith ke 12 di Doha, Qatar, 24—25 Mei 2022, itu juga membahas tema utama agama dan ujaran kebencian dalam kitab suci dan praktik.
Konferensi internasional itu dihadiri oleh 500 tokoh berbagai agama, akademisi, dan pencipta perdamaian dunia dari berbagai negara.
Din ikut hadir memberikan pandangan tentang faktor dan akibat ujaran kebencian. Menurut dia, isu ujaran kebencian menjadi masalah global yang menciptakan ketegangan, bahkan konflik baik antaragama maupun antarbangsa.
Baca Juga: Din Syamsuddin Sebut Partai Pelita Terbuka untuk Koalisi dengan Parpol Manapun, tapi Ini Syaratnya
Dalam Islam, kata Din, seorang muslim dianjurkan untuk mengatakan ucapan yang baik atau lebih baik diam.
"Ujaran kebencian yang memenuhi jagat manusia, baik bentuk fobia terhadap sesuatu agama seperti islamofobia maupun labelisasi terhadap sesuatu kelompok adalah sumber malapetaka peradaban," kata Mantan Ketua Umum MUI tersebut.
Ia melanjutkan, "Pelaku-pelakunya adalah kaum perusak."
Din menuturkan bahwa umat manusia sudah waktunya mencintai kebenaran dan kedamaian untuk bangkit bersama melawan kelompok pengecut tersebut, seperti para buzzer, baik yang bekerja karena kebodohan maupun yang menjadikannya sebagai mata pencaharian.
Ia menyarankan agar umat menanggapi ujaran kebencian dengan tertawa sambil mendoakan mereka mendapatkan hidayah.
Baca Juga: Edy Mulyadi Terbukti Sebarkan Ujaran Kebencian dan Hoaks "Kalimantan Timur Tempat Jin Buang Anak"!
Bagi orang-orang yang sudah keterlaluan, Din mengatakan bahwa mereka pantas diadukan ke ranah hukum.
Penulis : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV