Analisa Pengamat: Koalisi Indonesia Bersatu Skenario untuk Usung Ganjar sebagai Capres
Politik | 25 Mei 2022, 22:15 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Pembentukan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bisa jadi disiapkan sebagai skenario untuk mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) pada Pemilu 2024.
Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin berpendapat, Presiden RI,Joko Widodo atau Jokowi seringkali berbicara melalui kode-kode.
Salah satunya adalah pernyataan mengenai kemungkinan sosok yang akan didukungnya hadir dalam kegiatan Rakernas Kelima Projo, di Magelang beberapa waktu lalu.
“Saya melihatnya itu tipologi yang memang tidak bicara to the point, tidak secara langsung. Kita sebagai rakyat, sangat multitafsir,” jelasnya dalam acara Overview yang ditayangkan di kanal YouTube Tribunnews, Rabu petang (25/5/2022).
“Berbicara dengan kode-kode, dengan makna-makna. Tetapi kalau menurut saya itu tersirat. Ada hubungannya terkait pernyataan itu dengan koalisi Indonesia Bersatu.”
Koalisi Indonesia Bersatu, lanjut Ujang, belum menentukan capres dan calon wakil presiden (cawapres) yang akan diusung.
Hal itu, menurut dia, dapat ditafsirkan sebagai dua skenario. Pertama, mengusung Airlangga Hartarto sebagai capres dengan cawapres eksternal koalisi.
Baca Juga: Benarkah Jokowi Pilih Ganjar? Politikus PDIP: Beliau Tahu Bahwa yang Usung Capres adalah Partai
“Kedua, bisa juga Koalisi Indonesia Bersatu ini adalah bagian dari skenario mempersiapkan kendaraan untuk capres-cawapres tertentu.”
“Apa hubungannya dengan Pak Ganjar dan apa hubungannya dengan PDIP? Nah, seandainya PDIP punya skenario mengusung Mbak Puan misalnya dengan Pak Prabowo, maka Pak Ganjar ini disiapkan untuk punya perahu lain, bisa Koalisi Indonesia Bersatu, bisa juga koalisi yang lain,” urainya.
Ujang juga menyebut, berdasarkan pengamatannya di lapangan, banyak masyarakat yang sudah menduga bahwa nantinya Jokowi akan mendukung Ganjar.
Meskipun mungkin Jokowi hanya menyampaikan secara tersirat tanpa menyebutkan nama tertentu.
“Pak Jokowi pasti akan bermain cantik, bermain di ujung. Karena politisi itu enggak mungkin berbicara di depan. Pasti mainnya di ujung,” tambahnya.
“Jadi sekitar September 2023, menjelang pendaftaran capres-cawapres di KPU, kalau sekarang tentu akan terbaca oleh orang lain.”
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV, Tribunnews