> >

Puan Ingatkan Menteri Pertanian agar Fokus Tangani Wabah PMK

Politik | 20 Mei 2022, 18:18 WIB
Ketua DPP PDIP Puan Maharani meminta agar kader PDIP di Karanganyar dan Sragen, Jawa Tengah untuk menyudahi wacana penundaan pemilu di 2024 dan tidak terpengaruh terhadap survei kandidat capres 2024. (Sumber: Dok. DPP PDIP)

JAKARTA, KOMPAS TV - Ketua DPR RI Puan Maharani mengingatkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo agar lebih fokus memperhatikan permasalahan penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) terhadap hewan ternak yang telah bermunculan di sejumlah daerah. 

"Bila PMK tak segera dituntaskan, khawatir dapat berdampak terhadap rantai pasokan daging, terlebih saat menghadapi Iduladha," kata Puan seperti dikutip dari akun Instagram @ketua_dprri, Jumat (20/5/2022). 

Baca Juga: 11 Sapi Terinfeksi PMK, Gubernur Lampung Perketat Pengawasan Ternak

Menurut dia, jika pengendalian PMK tak dilakukan dengan baik, peternak akan terpuruk dan pastinya akan mengganggu rantai pasok daging yang ujungnya berpengaruh kepada masyarakat.

Mantan Menko PMK ini juga meminta Pemerintah memperhatikan kegelisahan peternak yang daerahnya belum ada penyebaran PKM.

Ia mendorong Pemerintah Pusat bekerja sama dengan Pemerintah Daerah melakukan antisipasi.

"Saya minta peternak untuk tidak khawatir berlebihan, yang terpenting adalah selalu melakukan pengawasan terhadap hewan-hewan ternak," ujarnya. 

Dalam kebijakan pembatasan lalu lintas serta karantina ketat terhadap ternak dalam upaya penghentian penyebaran PMK, Pemerintah diingatkan untuk terus mendampingi para peternak. 

"Saya ini khawatir pengetatan lalu lintas ternak berdampak panjang pada rantai pasok daging," katanya. 

Selain itu, Pemerintah juga harus mendengarkan aspirasi peternak yang meminta untuk tidak menjadikan merebaknya PMK sebagai alasan mengimpor sapi. Pemerintah diharapkan tetap memprioritaskan pasokan ternak dari dalam negeri.

"DPR akan terus memantau dan terlibat dalam penanganan PMK," katanya.

Sebelumnya, hingga Rabu kemarin (11/5/2022), jumlah hewan ternak di Jawa Timur yang positif terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) sebanyak 3.205 ekor dengan tingkat kematian 1,5 persen. Sementara, di Aceh tercatat 2.226 ekor positif PMK dan satu di antaranya mati.

Total, terdapat 5.431 hewan ternak di enam kabupaten, yakni Gresik, Sidoarjo, Mojokerto, dan Lamongan di Jawa Timur serta Aceh Tamiang dan Aceh Timur di Aceh, terinfeksi penyakit mulut dan kuku atau PMK. Data tersebut dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian

Melansir dari Kompas.id, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyampaikan, penyebaran PMK sangat cepat, termasuk lewat udara (airborne).

Oleh sebab itu, hewan-hewan ternak harus dalam kendali di daerah agar tak terjadi penyebaran lebih luas. Pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten perlu bersinergi.

Baca Juga: 11 Sapi Terinfeksi PMK, Gubernur Lampung Perketat Pengawasan Ternak

Untuk agenda darurat, pihaknya menyebarkan obat-obat yang ada.

Ada tiga bentuk obat yang sudah diturunkan sambil menunggu vaksin tersedia. Dari pemberian vitamin dan obat tersebut, diungkapkannya, hewan ternak menjadi lebih baik.

Penulis : Fadel Prayoga Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU