PKS NIlai Koalisi Indonesia Bersatu Bagus untuk Demokrasi di Indonesia
Politik | 18 Mei 2022, 23:36 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menilai terbentuknya koalisi Indonesia Bersatu merupakan hal yang bagus untuk demokrasi di Indonesia.
Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera mengatakan, pihaknya membaca bergabungnya tiga partai politik dalam koalisi Indonesia Bersatu, yakni PPP, PAN, dan Partai Golkar dapat membawa keluar dari jebakan figur pada pemilu 2024.
“Sebetulnya bagus buat demokrasi, koalisi dini, karena kita nanti keluar dari jebakan figur,” jelasnya saat menjadi narasumber di Satu Meja The Forum, Kompas TV, Rabu (18/5/2022).
“Catatan saya, saya nggak langsung ngumumin capres cawapresnya. Itu jauh lebih sehat,” katanya.
Dengan adanya koalisi dini tersebut, lanjut Mardani, nantinya orang akan melihat pada program, isi, dan track record.
Baca Juga: Soal Koalisi Indonesia Bersatu, Wasekjen Nasdem: Bagian dari Dinamika Politik yang Belum Final
“Kontestasi karya dan gagasan,” lanjutnya.
Saat ditanya, apakah koalisi itu bukan merupakan koalisi dalam koalisi, ia mengatakan, para petinggi partai yang bergabung dan menjabat sebagai menteri harus mengikuti arahan presiden.
“Itu yang jadi catatan, apalagi ketika Pak Jokowi bilang jangan pikirin lain-lain dulu, para menteri khususnya,” katanya.
“Sebetulnya monggo saja, Golkar, teman-teman, bagus. Hanya memang, para menterinya harus ikut pada arahan Presiden sebagai yang mengangkat menteri,” tutur dia.
Mardani menambahkan, jangan sampai koalisi itu mengganggu progam lima tahun Presiden yang memang saat ini agak berat karena pandemi.
Mengenai arah PKS menjelang Pemilu 2024, Mardani mengatakan, ide koalisi dini merupakan sesuatu yang bagus karena PKS ingin naik kelas.
“Tidak lagi kontestasi figuritas, tapi kontestasi karya, gagasan, track record, itu nanti demokrasi kita akan naik kelas. Yang untung, pemilih,” ujarnya.
“Dengan itu diharapkan partisipasi publik dengan partai politik akan lebih sehat, itu nanti akan menurunkan politik uang,” ungkapnya..
Untuk itu, PKS masih terus melakukan komunikasi bersama sejumlah partai politik lain, termasuk dengan Nasdem, Golkar, dan PKB.
“Sementara ini PKS tidak terburu-buru,” katanya.
“Pilpres ini tentang figur. Top three nya itu tiga orang itu, Pak Prabowo, Mas Ganjar, dengan Mas Anies. Harapan PKS, ketika kita mengumumkan, sudah ada capres-cawapresnya, dengan demikian itu akan membawa total effect kepada PKS di pemilu 2024,” urainya.
Sementara, politisi Partai Golkar, Maman Abdurrahman menyebut kesepakatan pertama dalam koalisi itu adalah berkomitmen mensupport penuh pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin.
“Kita kesepakatan pertama minimal komunikasi politik yang dibangun tiga partai ini berkomitmen bahwa masa pemerintahan Pak Jokowi Ma’ruf Amin ini harus kita support secara penuh,” tuturnya.
“Itu komitmen pertama, karena kita paham, di ujung-ujung ini banyak sekali dinamika politik yang akan terjadi ke depan. Jadi minimal pertama tiga partai ini sudah membarrier bahwa pemerintahan ini harus kita amankan sampai 2 Oktober (2024),” lanjutnya.
Baca Juga: Koalisi Indonesia Bersatu Golkar, PAN, dan PP, Segera Usung Capres?!
Mengenai di satu sisi koalisi ini mempunyai kepentingan untuk mempersiapkan kontestasi di Pemilu 2024, menurutnya itu adalah bagian yang berbeda.
Dia menambahkan, harus ada sebuah evaluasi proses berpolitik di Indonesia.
Salah satunya adalah selama ini cenderung membangun koalisi H-1 atau H-2 menjelang pendaftaran.
“Kita mengevaluasi itu, kita mencoba melemparkan sebuah ide besar, yuk kita mulai guyub, bangun komunikasi, koalisi, bicara capres-cawapres nanti dululah,” katanya.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV