Menkes Ungkap Sejumlah Faktor yang Dasari Pelonggaran Aturan Penggunaan Masker
Politik | 17 Mei 2022, 21:42 WIBKemudian dalam survei serupa pada Maret 2022 atau sebelum Lebaran, antibodi masyarakat Jawa dan Bali mengalami peningkatan menjadi 99,2 persen.
Data lain juga menyebutkan, selain banyaknya jumlah masyarakat yang memiliki antibodi, kadar antibodi pada masyarakat Jawa dan Bali jauh lebih tinggi.
Pada Desember 2021, rata-rata kadar antibodi dalam orde 500 sampai 600, tetapi memasuki bulan Maret 2022, kadar antibodi naik ke orde di angka 7 ribu sampai 8 ribu.
Baca Juga: Baru Laporkan Kasus Covid-19, Korea Utara Ungkap 1 Kematian karena Omicron dan Isolasi 187.000 Orang
"Ini membuktikan bahwa masyarakat kita selain yang memiliki antibodi tumbuh lebih banyak, tapi juga kadar antibodinya naik lebih tinggi. Kenapa? Karena banyak masyarakat sudah divaksinasi, kemudian terkena Omicron," ujar Menkes.
"Hasil riset di seluruh dunia menunjukkan, kombinasi vaksinasi ditambah infeksi, membentuk sebuah super immunity," sambungnya.
Budi menambahkan, dari data-data tersebut, dapat disimpulkan masyarakat Indonesia memiliki daya tahan terhadap varian baru Omicron BA.2 yang sedang beredar di seluruh dunia.
Secara ilmiah dapat dibuktikan melalui survei, dan secara praktik juga bisa dilihat dari jumlah kasus Covid-19 yang terpapar varian baru Omicron di Indonesia mulai menurun.
Sedangkan di negara lain seperti China, Taiwan, Amerika Serikat kasus Covid-19 varian BA.2 terus mengalami penigkatan.
Baca Juga: Update Kasus Baru Covid RI 17 Mei 2022, 247 Positif, DKI Jakarta Tertinggi
"Kita melihat secara bertahap, kita bisa mulai melakukan langkah-langkah transisi awal dari pandemi ke endemi," ujar Menkes Budi.
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV