> >

BUMD Dharma Jaya Dilibatkan dalam Antisipasi Wabah PMK pada Hewan Ternak DKI

Peristiwa | 17 Mei 2022, 12:56 WIB
Dokter hewan memeriksa kesehatan sapi di salah satu lokasi peternakan di Jakarta, Kamis (12/5/2022). Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian mencegah penyebaran wabah virus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak yang merebak di sejumlah daerah. (Sumber: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/pras)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melibatkan Badan Usaha Milik Daerah Dharma Jaya dalam upayanya mengantisipasi mewabahnya penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak. 

Mewabahnya PMK pada hewan ternak menarik perhatian Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria.  "Kami sudah minta kepada BUMD Dharma Jaya untuk segera melakukan langkah-langkah antisipasi," kata Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (17/5/22). 

Baca Juga: Ratusan Ekor Sapi di Kabupaten Malang Suspek PMK, Bupati Terbitkan SE Untuk Pembatasan Mobilitas

Terlebih wabah PMK ini, lanjut dia, akan berdampak pada harga jual sapi khususnya menjelang Idul Adha, yakni meningkatnya permintaan yang biasanya diikuti peningkatan harga sapi. 

"Lebaran qurban ini ada peningkatan kebutuhan umumnya diikuti dengan peningkatan harga sapi, sekarang ditambah lagi ada PMK," kata Riza. 

Antisipasi dilakukan agar sapi yang dijual saat mendekati Idul Adha akan berkualitas dan tidak terjangkit penyakit PMK. 

"Agar dapat sapi ya dengan kualitas yang baik jauh dari penyakit PMK dan juga dengan harga yang masih terjangkau daya beli masyarakat," kata dia. 

Riza mengatakan langkah antisipasi akan dilakukan dengan koordinasi antara Dinas Kesehatan dan Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta.

Baca Juga: Cegah Penularan PMK Ternak, Pemkot Jawa Timur Tutup Jalur Distribusi Sapi dari Luar Daerah

Sebagai informasi, wabah PMK menjangkiti hewan ternak di sejumlah wilayah di Indonesia beberapa waktu belakang.

Namun, Riza memastikan bahwa hingga saat ini pihaknya masih belum menerima laporan terkait dengan wabah PMK di Jakarta. 

"Iya sampai hari ini kami belum ada laporan, mudah-mudahan tidak ada," ujarnya. 

 

Penulis : Hasya Nindita Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU