Analisis Respons Jokowi pada Menteri Manuver Pilpres, Analis Politik: Tidak Memiliki Tendangan Kuat
Politik | 12 Mei 2022, 09:14 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Analis Politik Adi Prayitno menilai instruksi Presiden Joko Widodo agar menteri fokus bekerja meskipun tahapan Pilpres 2024 sebentar lagi, bukanlah ultimatum apalagi tendangan kuat.
Sebab Presiden Jokowi memperingatkan para menterinya itu hanya sebatas tipis-tipis dan tidak memberi kesan mengultimatum.
Demikian Analis Politik Adi Prayitno dalam Sapa Indonesia Pagi yang mengangkat tema ‘Istana Tegur Menteri Sibuk Pilpres’ pada Kamis (12/5/2022).
“Saya kira ini kan bagian dari warning yang sebatas tipis-tipis sebenarnya, yang tidak memberikan kesan bahwa presiden itu sebenarnya mengultimatum para menterinya yang sebenarnya kalau mau jujur sudah melakukan kerja-kerja politik,” ucap Adi Prayitno.
“Warning tipis-tipis ini tidak lebih dari sekedar untuk merespons protes yang kemudian belakangan sebenarnya begitu deras disampaikan oleh rakyat secara keseluruhan mana menteri ini kok terlihat lebih asyik bekerja politik gitu ya, banyak deklarasi, ada spanduk, ada baliho di mana-mana tapi kinerja kementerian nya juga tidak pernah kunjung membaik,” lanjutnya.
Baca Juga: Ngabalin Akui Jokowi Terganggu Fokusnya karena Sejumlah Menteri Sibuk Manuver untuk Pilpres
Gambaran ini, menurut Adi Prayitno, yang mendasari kenapa kemudian Presiden meminta menterinya tegas untuk tugas-tugasnya mengakselerasi semua visi misi politik presiden di periode kedua.
“Cuma kan ada 1 paradoks yang menurut saya cukup akut ya, saya masih ingat betul ada dulu elit politik yang mengklaim Pak Presiden itu tidak mempersoalkan, bahkan mempersilahkan para menterinya bekerja untuk meningkatkan popularitas dan elektabilitas,” ujarnya.
“Ini yang kemudian membuat seakan-akan pernyataan Presiden hari ini yang dipertegas oleh KSP kemarin itu ya hanya sebatas imbauan-imbauan yang tidak memiliki tendangan yang cukup kuat kepada menteri,” tambah Adi Prayitno.
Adi Prayitno lebih lanjut menekankan sepatutnya keresahan publik terhadap menteri yang melakukan manuver tidak direspons Presiden Jokowi dengan pernyataan sebatas melipur lara.
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV