Terobos One Way ke Puncak Bogor, Ambulans Relawan Partai Angkut Wisatawan
Peristiwa | 7 Mei 2022, 23:25 WIBBOGOR, KOMPAS.TV - Ambulans relawan partai menerobos one way di Simpang Gadog, Ciawi, Bogor, sembari menyalakan sirene, Sabtu (7/5/2022). Yang mengejutkan, ambulans itu ternyata tidak membawa pasien, melainkan wisatawan.
Satlantas Polres Bogor mengamankan satu unit ambulans yang di dalamnya terdapat satu keluarga yang diduga hendak berlibur ke puncak Bogor. Di dalam ambulans terdapat tiga orang wanita, dua orang anak kecil, dua orang laki-laki termasuk sopir, dan remaja laki-laki dua orang.
“Di dalamnya juga ada beberapa perlengkapan seperti makanan, sound system, bantal, dan karpet,” ujar Kanit Regident Satlantas Polres Bogor Iptu Danny, seperti yang dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: Begini Kata Polisi Kronologi Ambulans Logo Golkar Terobos One Way di Puncak
Ia juga sudah memastikan di dalam ambulans itu tidak ada perlengkapan medis sama sekali.
Satlantas Polres Bogor menindak ambulans yang membawa wisatawan itu karena melawan arus, tidak dilengkapi dengan surat tanda nomor kendaraan (STNK), dan pajaknya sudah mati sejak 2014.
Untuk sementara, ambulans tersebut ditahan oleh polisi dan bisa diambil ketika sudah membayar pajak dan membawa BPKB.
Ambulans membawa wisatawan ke Puncak Bogor itu terbongkar saat melintas di Simpang Gadog sekitar pukul 13.00 WIB. Ketika itu, rekayasa lalu lintas one way dari puncak Bogor menuju Jakarta sudah diberlakukan.
Petugas menghampiri ambulans itu untuk memprioritaskannya. Polisi pun bertanya kepada sopir ambulans berinisial MA (45).
Namun, jawaban sopir yang terbata-bata justru membuat petugas curiga. Ketika itu MA mengaku ingin ke rumah sakit dan tidak jelas menyebutkan rumah sakit yang dituju.
Petugas pun meminta sopir untuk membuka ambulans. Begitu dibuka, polisi mendapati rombongan wisatawan.
Baca Juga: Terobos Jalur One Way Puncak, Ambulans Logo Golkar Ternyata Angkut Wisatawan
MA sempat berkelit dan terlibat adu mulut dengan petugas. Kendati demikian, ia akhirnya pasrah dan mengaku hanya disuruh menjadi sopir.
MA menyebutkan orang-orang yang berada di dalam ambulans itu masih ada hubungan keluarga dengannya.
Penulis : Switzy Sabandar Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV