Ini Alasan One Way Tol KM 47 - KM 414 Masih Berlangsung
Sosial | 29 April 2022, 09:54 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Rekayasa lalu lintas dengan sistem satu arah (one way) dan ganjil genap di KM 47 Cikampek sampai KM 414 GT Kalikangkung masih berlangsung sampai saat ini.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebutkan bahwa penerapan one way dan ganjil genap tersebut dinilai efektif untuk mengurai kepadatan lalu lintas.
"Penerapan one way dan ganjil genap di Cikampek hingga Kalikangkung, dapat mencegah terjadinya kemacetan disaat memasuki prediksi puncak arus mudik mulai tanggal 28 April," kata Sigit dalam keterangan tertulisnya, Jumat (29/4/2022).
Sigit mengatakan pihak Jasa Marga melaporkan bahwa volume kendaraan yang melintas di jalan Tol Cikampek terus mengalami peningkatan. Tetapi, kendaraan pertama yang melintas ketika kebijakan rekayasa itu diberlakukan, dapat menempuh waktu hanya sekitar tiga jam untuk sampai di Tol Kalikangkung, Jawa Tengah.
"Kemacetan-nya masih bisa dihindari. Dan laporannya tadi pada saat one way dibuka dimulai jam 17.25 WIB untuk kepalanya (rombongan pengendara paling depan saat diberlakukannya One Way) dalam waktu tiga setengah jam sudah sampai di Tol Kalikangkung," ujarnya.
Baca juga:
- One Way dan Ganjil Genap dari Tol Jakarta - Cikampek Km 47 hingga GT Kalikangkung Masih Berlaku
- Polri Ingatkan Pemudik Jaga Kondisi Fisik, Diminta Istirahat di Rest Area Terdekat Jika Lelah
Meskipun begitu, Sigit menekankan, kepolisian bersama dengan pihak terkait lainnya tidak akan cepat berpuas diri.
Terkait kebijakan ini, Polri dan pemangku kepentingan terkait akan terus melakukan evaluasi demi mempertahankan tren positif dan memperbaiki kekurangan terkait dengan pengendalian arus mudik Lebaran 2022.
"Dengan adanya evaluasi rutin tersebut, juga akan memaksimalkan pengendalian arus lalu lintas di ruas jalan arteri serta alternatif yang dilintasi oleh para pemudik," ungkapnya.
Sementara itu, dari data rekapitulasi pada H-4 lebaran ini, tercatat sudah ada 52 ribu kendaraan yang melintas di Tol Cikampek, di mana rata-rata per jam-nya mencapai angka 5.000 kendaraan.
Penulis : Baitur Rohman Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV