> >

BPOM Sebut Hasil Uji Sampel Coklat Kinder Joy terkait Salmonella Bakal Keluar Minggu ke-3 April

Kesehatan | 14 April 2022, 13:09 WIB
Kepala BPOM Penny Lukito menyebut hasil pengujian sampel terkait produk cokelat merek Kinder yang beredar di Indonesia akan keluar pada pekan ketiga April 2022. (20/10/2021). (Sumber: Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengungkapkan hasil pengujian sampel terkait produk cokelat merek Kinder Joy yang beredar di Indonesia akan keluar pada pekan ketiga April 2022.

Kepala Badan POM Penny K. Lukito mengungkapkan pengujian sampel Kinder Joy sudah dilakukan sejak Jumat (8/4/2022).

"Hasilnya minggu ketiga April keluar, kalau tidak ada indikasi kontaminasi dan bakteri Salmonella di dalam sampling yang diuji, akan dirilis lagi dan diinformasikan," kata Penny kepada wartawan, Kamis (14/4).

Lebih lanjut Penny menyebut pengujian sampel merek Kinder yang berada di Indonesia dilakukan untuk melindungi masyarakat dengan prinsip kehati-hatian.

Saat ini, BPOM juga telah menghentikan sementara peredaran produk cokelat telur tersebut, setelah sejumlah negara Eropa menarik cokelat Merek Kinder Surprise karena diduga terkontaminasi bakteri Salmonella (non-thypoid).

Meski produk Kinder yang berada di Indonesia berbeda dengan produk di Belgia hingga Inggris, yang sudah terbukti terpapar Salmonella, Penny menegaskan penarikan sementara dan pengujian ini penting dilakukan.

Baca Juga: BPOM Stop Sementara Peredaran Kinder Joy di Indonesia, Ini Alasannya

Hal ini demi memastikan produk yang berada di Indonesia aman. Terlebih, kata dia, produk telut coklat ini memiliki target market  yaitu anak-anak.

"Kalau yang secara resmi yang beredar di Indonesia bukan yang berasal dari fasilitas produksi yang sama di Belgia. Yang diberikan izin oleh BPOM adalah produksi dari India," ujarnya.

"Tapi karena ini produk untuk anak-anak kita harus tetap hati-hati dengan melakukan penghentian sementara," ungkap Penny. 

Menurut penjelasannya, bakteri Salmonella menyebabkan masalah kesehatan pencernaan seperti diare. Salah satunya Salmonella thypoid yang menyebabkan penyakit thypus.

"Kami mendapatkan informasi ada kejadian di Belgia dan Inggris, diproduksi di Belgia. Ratusan korban anak-anak tapi tidak ada kematian. Meski demikian ini tetap bisa berbahaya untuk anak yang daya tahan tubuhnya rendah," jelasnya.

"Jadi kita perlu hati hati jangan sampai timbulkan korban. Kami merasa perlu untuk menghentikan (peredaran Kinder) sementara dan kita melakukan sampling dan pengujian," kata dia menegaskan.

Baca Juga: Bahaya dan Gejala Infeksi Salmonella yang Bikin BPOM Stop Peredaran Kinder Joy Sementara

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU