> >

Pengamat: Sikap Presiden agar Lebih Tegas, Ganti Menteri yang Bicara Penundaan Pemilu 2024

Politik | 6 April 2022, 23:35 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan agar kabinet harus kerja secara luar biasa saat pembukaan Sidang Kabinet Paripurna, Istana Negara, (18/6/2020). (Sumber: Youtube Sekretariat Presiden)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Direktur Eksekutif Parameter Politik, Adi Prayitno mendorong agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan sikap lebih tegas, yakni mengganti menteri yang berbicara soal penundaan Pemilu 2024.

Menurut Adi, wacana yang dilontarkan menteri Jokowi ini telah berdampak ke sejumlah bidang.

Pertama, turunnya tingkat kepercayaan publik terhadap pemerintah.

Publik menilai bahwa wacana tersebut merupakan keinginan Presiden Jokowi, yang dilontarkan melalui pembantunya di Kabinet Indonesia Maju.

Baca Juga: Jokowi: Jangan Ada Lagi yang Suarakan Penundaan Pemilu dan Perpanjangan Jabatan

Dalam catatannya, survei tingkat kepuasan publik terhadap Jokowi mencapai 75 persen.

Namun belakangan menurun signifikan ketika ada isu penundaan pemilu dan perpanjangan jabatan presiden tiga periode.

Kedua, Adi menduga wacana penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan jabatan presiden tiga periode yang membuat investor pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur mundur.

Wacana tersebut membuat investor menilai akan ada instabilitas politik di Indonesia yang justru dilahirkan dari lingkaran Jokowi.

"Mestinya (Presiden Jokowi) menggunakan tangan besi untuk mengganti menteri yang jelas-jelas mempermalukan presiden, yang jelas-jelas membuat sentimen negatif terhadap pemerintahan Jokowi saat ini," ujar Adi saat wawancara secara langsung (live) di program Kompas Petang KOMPAS TV, Rabu (6/4/2022).

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU