> >

Peneliti BRIN: Sudah Saatnya Jokowi Reshuffle, Ekonomi Lesu Sekali dan Pendidikan Tidak Memuaskan

Berita utama | 31 Maret 2022, 09:24 WIB
Presiden Jokowi saat menghadiri peresmian Nasdem Tower, Selasa (22/2/2022). (Sumber: Tangkapan layar Youtube Nasdem TV. )

JAKARTA, KOMPAS.TV- Presiden Joko Widodo dinilai sudah saatnya melakukan reshuffle atau perombakan menteri dalam Kabinet Indonesia Maju.

Sebab secara evaluasi, ekonomi sangat lesu sekali dan pendidikan tidak memuaskan sehingga tidak dapat ditoleransi lagi.

Demikian Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Siti Zuhro dalam keterangannya di Satu Meja KOMPAS TV, Rabu (30/3/2022).

“Ini mungkin sudah saatnya reshuffle, karena memang secara evaluasi ekonomi lesu sekali, mungkin pendidikan kurang memuaskan, beberapa bidang yang ditangani oleh menteri-menteri itu tidak memuaskan dan itu tidak bisa ditoleransi menurut saya,” kata Siti Zuhro.

Baca Juga: PKB Nilai Amarah Jokowi di Depan Umum Kurang Pantas: Anak Buahnya Tidak Sanggup Bekerja

Isu reshuffle diakui Siti Zuhro memang timbul dan tenggelam sejak PAN bergabung dalam barisan koalisi pendukung pemerintahan.

Menurut Siti Zuhro, hal tersebut dikarenakan Presiden Jokowi pada periode keduanya lebih matang dalam melakukan evaluasi secara menyeluruh.

“Memang Pak Jokowi kalau kita bandingkan dengan periode pertamanya itu ya, lebih matang di periode kedua ini, jadi tidak gegabah, ingin mengevaluasi secara utuh, bahkan ingin diklimakskan gitu ya,” ujarnya.

“Jadi kalau mungkin ada kekurangan-kekurangan dalam satu tahun pertama, gitukan, dilihat dulu tahun 2020 itu dilihat lagi, tahun 2001 dilihat, Tahun 2022 yang memicu itu adalah dua hal tadi itu, lesunya ekonomi apalagi ditambah dengan kesulitan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dasar, Itu kan pilu sekali bagi Pak Jokowi yang dipilih langsung oleh rakyat,” lanjutnya.

Dalam cermatnya, Siti menuturkan periode kedua Presiden Jokowi memang situasinya tidak cukup menguntungkan.

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU