Intip Cara Kerja Pawang Hujan di MotoGP Mandalika, Beda Ritual Panggil dan Halau Hujan
Peristiwa | 20 Maret 2022, 10:51 WIBMANDALIKA, KOMPAS.TV - Pawang hujan adalah salah satu pihak dibalik layar yang turut membantu melancarkan balapan MotoGP Indonesia 2022 di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Adalah Rara Istiani Wulandari, anggota tim pawang hujan Sirkuit Mandalika yang kali ini bertugas untuk 'memodifikasi' cuaca.
"Saya sebagai tim doa pawang hujan yang direkomendasikan Pak Erick Thohir (Menteri BUMN) dan sering mengawal event-nya Presiden Jokowi dan event kenegaraan lain, bersama dengan tim ITDC dan Pak Hadi Tjahjanto sebagai koodinator lapangan melakukan modifikasi cuaca dengan kekuatan doa," ujar Rara Istiani, dikutip dari Kompas.com.
Tugas Rara sebagai pawang hujan Sirkuit Mandalika adalah untuk menghalau cuaca yang tak diinginkan.
"Kemarin (Kamis) aspal sempat dinilai sedikit panas. Suhunya mencapai 60 derajat celsius. Di sini, saya diminta menurunkan suhu agar lembap dan sejuk dengan sedikit hujan," lanjutnya.
Baca Juga: Tiket Sold Out, Bupati NTB Izinkan Nonton MotoGP Mandalika Gratis dari Bukit Seger
Menurutnya, pembalap MotoGP luar negeri sudah terbiasa dengan suhu dingin di negaranya. Namun Indonesia adalah negara tropis sehingga penurunan suhu diperlukan.
"Kita di Indonesia terbiasa (iklim) tropis, tetapi pembalap dari luar negeri memintanya yang sejuk. Saya minta support semua untuk bisa berjalan baik," lanjut Rara.
Cara kerja pawang hujan
Rara memiliki akses ke seluruh jalanan di ring 1 sirkuit. Sang pawang hujan itu juga sempat berkeliling.
Tim pawang hujan sirkuit Mandalika memiliki tenda khusus yang terletak di bagian utara sirkuit, dekat pintu masuk utama yang diberi nama julukan 'Gerbang Hijau'.
Di sana-lah perlengkapan sesajen disimpan untuk digunakaan saat ritual nanti.
Rara lantas menjelaskan cara kerja pawang hujan baik saat memanggil maupun menghalau hujan.
Ritual menggunakan sekumpulan sesajen yang dikelilingi parit air, ada pula yang melibatkan es batu dan abu kayu.
Penulis : Dian Nita Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas.com