> >

Jauh-Jauh dari Bekasi dan Duren Sawit, PKL Mandalika: Sambil Menyelam Minum Air, Itung-Itung Piknik!

Wisata | 18 Maret 2022, 22:09 WIB
Reynold Simanjuntak (48) dan Ade Gusman (36), pedagang kaki lima yang jauh-jauh datang dari Duren Sawit dan Bekasi demi menangguk untung dari berjualan kacamata hitam di area sekitar Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Jumat (18/3/2022) malam. (Sumber: KompasTV/Vyara)

MANDALIKA, KOMPAS.TV – Gelaran MotoGP yang dihelat di Sirkuit Mandalika ternyata tak cuma menarik minat para penggemarnya. Bak laron mengerubuti temaram petromaks, sejumlah pedagang kaki lima (PKL) dari luar kota pun tak ketinggalan beradu nasib demi asa menangguk untung dari perhelatan akbar itu.

Ade Gusman misalnya. Di salah satu ruas trotoar di luar Sirkuit Mandalika, Jumat (18/3/2022) malam, ia menggelar dagangan kacamata hitamnya.

Lelaki 36 tahun itu sengaja datang jauh-jauh dari Bekasi, Jawa Barat, khusus untuk berdagang kacamata hitam. Ia datang bersama Reynold Simanjuntak, rekannya sesama PKL dari Duren Sawit, Jakarta Timur.

Baca Juga: MotoGP Indonesia 2022: Sempat Tertinggal Gara-Gara Mogok, Quartararo Cetak Rekor Baru di Mandalika

Kisah perjalanan Ade dan Reynold dari Jakarta ke Mandalika cukup berliku. Menumpang bus malam dari Jakarta pada Senin (14/3/2022), keduanya tiba di Kuta Mandalika pada Rabu (16/3/2022). Tak dapat kamar yang harganya meroket selama gelaran MotoGP, keduanya beruntung mendapat tumpangan tidur di salah satu warung yang ada di sekitar area Sirkuit Mandalika. 

Namun, dari sang pemilik warung, Ade dan Reynold beroleh informasi bahwa area berjualan yang diincar untuk berjualan akan disterilkan selama gelaran acara. Beruntung, keduanya bertemu dengan pekerja proyek di Sirkuit Mandalika yang kemudian berbaik hati membantu mereka memasuki area terbatas berpenjagaan ketat itu. 

Sejak pagi sekitar pukul 9 WITA hingga lepas petang, keduanya menggelar dagangan dan menawarkannya pada para pengunjung yang lalu-lalang. 

Baca Juga: Piala MotoGP Dibuat Anak Negeri, Tersemat Bentuk Sirkuit Mandalika hingga Corak Tenun Khas Lombok

Dengan modal sekitar Rp7 juta, keduanya berharap menangguk rejeki dari gelaran MotoGP.

“Modal barang (kacamata) sekitar Rp5 juta, ongkos bus Rp700 ribu, pegangan Rp1 juta, total kan jadi Rp7 juta kurang Rp300 ribu,” rinci Ade mengurai modalnya.

Penulis : Vyara Lestari Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU