Kronologi Dokter Diduga Teroris yang Tewas Ditembak Densus 88 saat Penangkapan di Sukoharjo
Peristiwa | 11 Maret 2022, 10:16 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Seorang dokter terduga teroris tewas saat penangkapan oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri.
Penangkapan dilakukan di jalan Bekonang, Sukoharjo, Jawa Tengah pada Rabu (9/3/2022) kemarin, sekitar pukul 21.00 WIB.
"Ya benar (dokter Sunardi), Penjelasannya nanti akan disampaikan oleh Div Humas ya," kata Kepala Bagian Bantuan Operasi (Kabagbanops) Densus 88 Antiteror Polri Kombes Pol Aswin Siregar saat dikonfirmasi, Jum'at (11/3).
Tewasnya dokter Sunardi juga ramai diperbincangkan di media Twitter dengan tagar #PrayForDokterSunardi
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan, Kamis (10/3), mengatakan Sunardi merupakan jaringan teroris dari kelompok Jemaah Islamiyah (JI).
Baca juga: Satu Orang yang Tewas saat Penangkapan di Sukoharjo Disebut Sebagai Kelompok JI
Sunardi disebutkan merupakan Penanggung Jawab Hilal Ahmar Society. Ia juga pernah menjabat sebagai Amir Hikmat, Deputi Dakwah dan Informasi serta Penasihat Amir Jamaah Islamiyah.
Ramadhan menjelaskan, saat penangkapan, Sunardi melakukan perlawanan secara agresif meski sudah diberikan peringatan oleh petugas.
"Yaitu menabrakkan mobilnya ke arah petugas yang sedang ingin menghentikan tersangka," ujarnya.
Ramadhan mengatakan saat itu petugas naik ke kabin belakang mobil milik Sunardi.
Namun, Sunardi terus melawan dengan mengemudikan laju mobilnya dengan kencang sambil menggoyangkan setir mobil ke kanan dan kiri membentuk zig-zag agar petugas jatuh dari mobilnya.
Mobil Sunardi juga menabrak kendaraan masyarakat yang melintas.
"Dikarenakan situasi yang dapat membahayakan jiwa petugas dan masyarakat. Sehingga petugas melakukan upaya paksa dengan melakukan tindakan tegas, terukur dengan melumpuhkan tersangka dan mengenai punggung atas dan bagian pinggul kanan bawah," paparnya.
Setelah berhasil dilumpuhkan, petugas membawa Sunardi ke RS Bhayangkara untuk mendapat penanganan medis. Namun sayang, ia meninggal dunia.
Selain itu, Ramadhan mengungkapkan bahwa ada dua orang petugas juga terluka.
"Anggota yang terluka saat ini sedang mendapat perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara," ujar Ramadhan.
Penulis : Baitur Rohman Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV